Baca Buku? Nggak Sempat, Broo! Sibuk!



Membaca merupakan salah satu cara paling efektif untuk belajar. Sayangnya, sebagian besar kita jarang menyempatkan diri untuk membaca. Alasannya, karena kesibukan pekerjaan atau aktivitas lainnya. Kita terjebak dalam rutinitas dan tekanan pekerjaan sehingga tidak memiliki kesempatan untuk mengasah ”gergaji otak” agar tetap tajam dan segar.
Alasan sibuk sebenarnya agak absurd. Stephen Covey dalam bukunya, "The 7 Habits of Highly Effective People", menganalogikan orang yang beralasan sibuk sehingga tidak sempat membaca, dalam cerita berikut :
Andai saja Anda bertemu seseorang yang sedang terburu-buru menggergaji sebatang pohon, tanyakan kepadanya, "Apa yang sedang anda kerjakan?”
"Tidak dapatkah anda melihat?" jawabnya dengan tidak sabar, "saya
sedang menggergaji pohon ini?!"
Jika anda bertanya lagi, "Sudah berapa lama Anda mengerjakannya? Anda kelihatan letih sekali!"
"Lebih dari lima jam," jawabnya, "dan saya sudah lelah! Ini benar-benar kerja
keras."
"Mengapa Anda tidak beristirahat selama beberapa menit dan mengasah gergaji itu? Dengan gergaji yang tajam dan tenaga yang segar, Anda dapat bekerja jauh lebih cepat."
"Saya tidak punya waktu untuk mengasah gergaji," orang itu berkata dengan tegas. "Saya terlalu sibuk menggergaji."
***
Membaca merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kualitas hidup kita. Meskipun kita memiliki keterbatasan waktu, kita tetap perlu mengasah gergaji kita agar tetap tajam. Jika tidak, maka seperti penebang pohon tadi, Anda akan terus merasa sibuk, letih, sibuk, capek, sibuk, ngantuk, sampai ajal datang. Seandainya di akhirat ada malaikat yang bertanya mengenai kebiasaan membaca kita, mungkin jawaban kita sama, ”Wah, nggak sempat broo, sibuk!”
Coba ingat-ingat, ketika ada tugas menulis makalah, skripsi, tesis, sampai disertasi, kita bisa membaca banyak bahan dan menuliskannya, bukan? Padahal waktunya kadang lebih sempit dari sekarang.
Makanya, membacalah mulai sekarang. Lalu, seperti pesan Nabi SAW, ikatlah ilmu (hasil membacamu itu) dengan menulis(kannya).

0 comments: