Kenapa Adam As Ingin Menjadi Malaikat ?

0 comments
Bermula dari kedengkian Iblis yang diusir dari Surga akibat kesombongan dan pembangkangannya, tidak mematuhi perintah Tuhan bersujud kepada Adam. Lalu cari-cari akal, gimana caranya agar Adam dan Hawwa juga ikut terusir bersama-sama. karena kecerdasannya, Iblis menemukan cara terjitu dengan memutar balikkan fakta. kepada Adam dan Hawwa dia memberi brifing : "Mâ nahâkumâ rabbuka 'an hâdzih al-syajarah illâ an takûnâ malakain aw takûnâ min al-khâlidîn" (al-A'raf:20). Ada dua bacaan pada lafadh "malakain": bi fath al-lâm wa bi kasrihâ (malikain). Dibaca fathah, artinya malaikat, bila dibaca kasrah bermakna raja dan ratu. sehingga terjemahan bebasnya begini :
Pertama, Hai Adam, kalian mengerti kan arti khuldi ?. Khuld artinya abadi. Jadi, bila kalian makan buah itu, maka kalian akan hidup abadi di Surga ini seperti para Malaikat yang kalian saksikan setiap waktu. Kedua, ..kalian akan menjadi raja dan ratu abadi di taman surga ini. Sengaja Tuhan melarang kalian memakan buah keabadian itu karena Tuhan tidak menghendaki kalian abadi tinggal di Surga ini. Kalian justeru akan diturunkan ke bumi bila tidak makan. Demi lebih meyakinkan, Iblis—selanjutnya—bersumpah sebagai berkata jujur nan sungguhan. Dan penamaan buah khuldi itu sesungguhnya akal-akalan Iblis sendiri. Tuhan tidak pernah menamainya begitu.  
Dari sisi materi rayuan, sungguh amat mantap karena Adam dan Hawwa sudah merasakan bagaimana nikmatnya hidup di taman Surga yang serba mewah. dengan penjelasan Iblis itu, tentu saja mereka lebih memilih hidup terus di surga ketimbang nanti diusir ke bumi. Apalagi ditinjau dari keadaan para penghuninya yang santun dan serba damai, saling bersopan-sopan dan bertutur kata lembut menawan. Dibanding di bumi yang tidak menentu dan keras.
Apalagi bila ditilik dari bacaan kedua yang menjanjikan Adam dan Hawwa menjadi Raja dan Ratu di Surga. Bayangkan, seorang raja dan ratu yang dihormati dan serba dilayani, serba dipuji dan disanjung. Utamanya bagi Hawwa yang nota benenya seorang wanita. Wanita mana yang tidak suka menjadi ratu terhormat dan serba diservis.

Untuk itu, keterjebakan Adam dan Hawwa hingga mempercayai omongan Iblis cukup masuk akal. Pertama, memang keduanya tidak punya pengetahuan analisis seperti paparan Iblis tadi. Jadi ya percaya saja. Kedua, Adam dan Hawwa sungguh lupa sama sekali terhadap pesan Tuhan yang melarang memakan buah tersebut. Ketiga, itu skenario Tuhan yang sudah digariskan dan tidak bisa gagal. Tuhan punya rencana memakmurkan bumi dan manusia ditunjuk sebagai pengelolanya. Maka Adam dan Hawwa sebagai manusia pertama harus turun menempati bumi. dan agar Tuhan punya alasan pengusiran, Maka dipakai cara tersebut.
Terima kasih kepada Tuhan yang punya grand design untuk umat manusia menikmati bumi. Terima kasih kepada Iblis yang ikut mensukseskan turunnya bapak Adam dan bunda Hawwa. Andai tetap tinggal di sana, maka kami-kami tidak akan hidup di bumi ini.  [ ]
Oleh KH. A. Mustain Syafi’i, M.Ag

Read More »

Aplikasi Pembukuan Keluarga Islam

0 comments
 Penggunaan Excel dalam Pembukuan
Pembukuan adalah hal yang penting dalam berbagai lini usaha. Mengapa demikian? Karena pembukuan terkait erat dengan masalah keuangan dan kita memiliki ingatan yang terbatas. Oleh karena itu kita membutuhkan sistem pencatatan yang sederhana dan mudah dimengerti. 
Pembukuan yang sederhana belum tentu bisa dengan mudah dipahami, karena mungkin informasi yang disajikan tidak mencukupi. Salah satu metode yang banyak digunakan dalam pembukuan ialah dengan menggunakan Microsoft Excel.

Meskipun Excel tidak bisa meng-update data secara otomatis, namun Excel menyediakan berbagi tool  yang cukup penting untuk menyelesaikan sebuah pencatatan keuangan, seperti penagihan atau kalkulasi transaksi. Meskipun fitur dalam Excel tidak selengkap seperti pada software akuntansi, namun Anda masih bisa mengandalkannya.

Dengan pembukuan kita dapat memantau perkembangan progres fisik dan keuangan, mengetahui perbandingan antara rencana kegiatan dan pelaksanaannya dan menyusun pelaporan yang diperlukan sebagai pertanggung jawaban atas penggunaan anggaran yang disediakan untuk keperluan informasi management dalam proses pemantauan, evaluasi, pengendalian dan penyusunan anggaran yang akan datang.Pembukuan akan memudahkan stake holder untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksaan kegiatan di lapangan. Kami yakin kesuksesan bisnis Anda bukan hanya karena keberuntungan melainkan kepastian, Kesuksesan juga bukan ditentukan oleh rumit atau besarnya sistem yang menangani bisnis Anda melainkan suatu solusi Sederhana dan Tepat Guna

Silakan download Aplikasi Pembukuan


Read More »

MEMPERHATIKAN. ANAK PADA MASA REMAJA

0 comments
Pada masa ini pertumbuhan jasmani anak menjadi cepat, wawasan akalnya bertambah luas, emosinya menjadi kuat dan semakin keras, serta naluri seksualnya pun mulaibangkit.
Masa ini merupakan pendahuluan masa baligh.Karena itu, para pendidik perlu memberikan perhatian terhadap masalah-masalah berikut dalam menghadapi remaja:
  1. Hendaknya anak, putera maupun puteri, merasa bahwa dirinya sudah dewasa karena ia sendiri menuntut supaya diperlakukan sebagai orang dewasa, bukan sebagai anak kecil lagi.
  2. Diajarkan kepada anak hukum-hukum akilbaligh dan diceritakan kepadanya kisah-kisah yang dapat mengembangkan dalam dirinya sikap takwa dan menjauhkan diri dari hal yang haram.
  3. Diberikan dorongan untuk ikut serta melaksanakan tugas-tugas rumah tangga, seperti melakukan pekerjaan yang membuatnya merasa bahwa dia sudah besar.
  4. Berupaya  mengawasi  anak dan menyibukkan waktunya dengan kegiatan yang bermanfaat serta mancarikan teman yang baik.
BEBERAPA KESALAHAN PARA PENDIDIK
Berikut ini sebagian kesalahan yang sering dilakukan oleh para pendidik. Semoga Allah memberikan maunah (pertolongan)-Nya kepada kita untuk dapat menjauhinya dan menunjukkan kita kepada kebenaran.
  1. Ucapan pendidik tidak sesuai dengan perbuatan.
    Ini  merupakan kesalahan terpenting karena anak belajar dari orangtua beberapa hal. tetapi ternyata bertentangan dengan apa yang telah diajarkannya. Tindakan ini berpengaruh buruk terhadap mental dan perilaku anak. Allah Azza Wa Jalla mencela perbuatan ini dengan firman-Nya:
    "Hai orang-orang yang beriman mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan" (SurahAshShaff:2-3).
    Bagaimana anak akan belajar kejujuran kalau ia mengetahui orang tuanya berdusta? Bagaimana anak akan belajar sifat amanah sementara ia melihat bapaknya menipu ? Bagaimana anak akan belajar akhlak baik bila orang sekitamya suka mengejek, berkata jelek dan berakhlak buruk?
     
  2. Kedua orangtua tidak sepakat atas cara tertentu dalam pendidikan anak.
    Kadangkala seorang anak melakukan perbuatan tertentu di hadapan kedua orangtua. tetapi  akibatnya sang ibu memuji dan mendorong sedang sang  bapak memperingatkan dan mengancam. Anak akhimya menjadi bingung mana yang benar dan mana yang salah di antara keduanya. Dengan pengertiannya yang masih terbatas, ia belum mampu membedakan mana yang benar dan yang salah sehingga hal itu akan mengakibatkan anak menjadi bimbang dan segala urusan tidak jelas baginya.
    Sementara, kalau kedua orangtua mempunyai cara yang sama dan tidak memujukkan perbedaan ini, niscaya tidak terjadi kerancuan tersebut.
     
  3. Membiarkan nnak jadi korban televisi.
    Media massa mempunyai pengaruh yang besar sekali dalam perilaku dan perbuatan anak dan media paling berbahaya adalah televisi. Hampir tidak ada rumah yang tidak mempunyai televisi. Padahal pengaruhnya demikian luas terhadap anak maupun orang dawasa, terhadap orang-orang berpengetahuan maupun yang terbatas pengetahuannya Plomery, seorang peneliti mengatakan: "Anak pada umumnya, dan kebanyakan orang dewasa, cenderung menerima.tanpa mempertanyakan segala informasi yang tampil di film-film dan kelihatan realistis. Mereka dapat mengingat materinya dengan cara yang lebih baik ... maka akal pikiran mereka menelan begitu saja nilai-nilai yang rendah itu.
    Banyak pendidik yang tidak menaruh perhatian bahwa anak mereka kecanduan menonton televisi. Padahal ini sangat berpengaruh terhadap akhlak dan fithrah mereka, sampai apa yang dinamakan dengan acara anak-anak punpenuh dengan pemikiran-pemikiran keji yang diperoleh anak melalui acara yang ditayangkan. Banyak film kartun yang berisi kisah cinta dan roman ... sampai diantara anjing atau binatang lainnya. Tidakkah Anda melihat bagaimana seekor kucing betina dalam acara itu   -  ditampilkan sangat anggun  ...  berdandan dengan bulu mata panjang dan mata yang bercelak indah ... serta buah dada yang montok ... berlenggak lenggok untuk menggaet hati sang kucing jantan."
    Penampilan perang tanding untuk wanita, juga mabuk-mabukan merokok, mencuri, melakukan tipu muslihat, berdusta dan sifat-sifat lainnya yang tidak sopan... Tayangan ini semua menyerbu dunia anak dan menodai fithrah yang suci dengan dalih acara anak-anak".
    Oleh karena itu anak-anak kita harus dilindungi dari perangkat yang merusak ini. Hal ini, tak diragukan lagi, bukan sesuatu yang mudah tetapi juga tidak mustahil, jika kita ingin menjaga akhlak putera-puteri  kita dan mempersiapkan mereka untuk mengemban misi agama dan umat. Semoga Allah melimpahkan ma'unah-Nya kepada kita.
     
  4. Menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada pembantu atau pengasuh.
    Kesalahan yang amat serius danbanyak tejadi di masyarakat kita adalah fenomena kesibukan ibu dari peran utamanya merawat rumah dan anak-anak dengan hal-hal yang tentunya tak kalah penting dari pendidikan anak. Misalnya, sibuk dengan karir di luar rumah, atau sering mengadakan kunjungan, menghadiri pertemuan, atau hanya karena malas-malasan dan  tidak mau menangani langsung urusan anak. Padahal ini sangat berpengaruh terhadap kejiwaan anak dan nilai-nilai yang diserapnya Sebab,  "Anak kecil adalah orang pertama yang dirugikan dengan keluamya ibu dari rumah untuk berkarir. Ia akan kehiLangan kasih sayang, sebab sang ibu membiarkannya dalam perawatan wanita lain seperti pembantu, atau membawanya ke tempat pengasuhan. Dan bagaimanapun, anak akan kehilangan  kasih  sayang ibu. Ini berbahaya sekali terhadap kejiwaan anak dan masa depannya, karena anak berkembang tanpa kasih sayang. jika anak miskin kasih sayang, ia pun akan bertindak keras terhadap para anggota masyarakatnya, akibatnya masyarakat hidup dalam kehancuran, keretakan dan kekerasan. Teryata, orang lain tidak menaruh perhatian untuk membina anak dan mendidiknya berakhlak mulia sebagaimana yang dilakukan keluarganya. Hal ini mendatangkan mala petaka bagi anak dan masyarakat."
    Terkadang pembantunya adalah orang kafir, akibatnya si anak pun terpengaruh dengan akidah yang menyimpang atau akhlak yang rusak yang didapatkan darinya.
    Maka, jika kita terpaksa mengambil pembantu, usahakanlah mendapat pembantu muslimah yang baik dan usahakan tidak bersama anak kecuali sebentar saja dalam keadaan terpaksa.
     
  5. Pendidik menampakkan kelemahannya dalam mendidik anak.
    Ini banyak tejadi pada ibu-ibu dan kadangkala terjadi pada bapak-bapak. Kita dapatkan, misalnya, seorang ibu berkata: "Anak ini mengesalkan. Aku tidak sanggup. Tak tahu, apa yang kuperbuat dengannya. Padahal anak mendengarkan ucapan ini maka ia pun merasa bangga dapat mengganggu ibunya dan membandel karena dapat menunjukkan keberadaannya dengan cara itu.
     
  6. Berlebihan dalam memberi hukuman dan balsan.
    1. Hukuman:
      Hukuman adalah sesuatu yang disyariatkan dan termasuk salah satu sarana pendidikan yang berhasil yang sesekali mungkin diperlukan pendidik.
      Namun ada yang sangat berlebihan dalam menggunakan sarana ini, sehingga membuat sarana itu berbahaya dan berakibat yang sebaliknya. Seperti kits mendengar ada orangtua yang menahan anaknya beberapa jam dikamar yang gelap jika melakukan kesalahan; ada juga yang mengikat anaknya jika berbuat sesuatu hal yang mengganggunya.
      Hukuman bertingkat-tingkat, mulai dari pandangan yang mempunyai arti hingga hukuman berupa pukulan. Pendidik mungkin perlu menggunakan hukuman yang lebih dari pada sekedar pandangan yang memojokkan atau kata-kata celaan bahkan mungkin terpaksa menggunakan hukuman berupa pukulan; namun ini merupakan penyelesaian akhir, tidak diperlukan kecuali jika tidak ada cara lain.
      Ada beberapa kaidah dalam penggunaan hukuman berupa pukulan antara lain:
      • Tidak dipergunakan )rukuman ini kecuali jika tidak ada cara laIn lagi.
      • Pendidik tidak balehmemukul ketika dalam keadaan marah sekali, karena dikhawatirkan akan membahayakan anak.
      • Tidak memukul pads bagian-bagian yang menyakitkan, seperti: wajah, kepala dan dada.
      • Pukulan pada tahap-tahap pertama hukuman tidak keras dan tidak menyakitkan serta tidak boleh lebih dari tiga kali pukulan, kecuali bila terpaksa dan tidak melebihi sepuluh kali pukulan.
      • Tidak boleh dipukul anak yang berumur di bawah sepuluh tahun.
      • Jika  kesalahan anak baru pertama kali ia diberi kesempatan bertobat dan minta maaf atas perbuatannya. Juga dibuat supaya ada penengah yang kelihatannya mengusahakan pemaafan baginya setelah berjanji tidak mengulangi.
      • Hendaklah pendidik sendiri yangmemukul anak, tidak menyerahkannya kepada salah satu saudara atau temannya karena ini dapat menimbulkan kebarian dan kedengkiannya terhadap anak lain yang ikut menghukumnya.
      • Jika  anak   menginjak usia dewasa dan pendidik berpendapat bahwa sepuluh kali pukulan tidak cukupmembuat jera anak, maka pendidik boleh menambahnya.

      •  
  7. Berusaha mengekang anak secara berlebihan.
    Yaitu tidak diberi kesempatan bermain bercanda dan bergerak ini bertentangan dengan tabiat anak dan bisa membahayakan kesehatannya, karena permainan penting bagi pertumbuhan anak dengan baik. "Permainan di tempat yang bebas dan luas termasuk faktor terpenting yang membantu pertumbuhan jasmani anak dan menjaga kesehatannya·"
    Maka orangtua seyogianya tidak mencegah anak-anak yang sedang asyik bermain pasir ketika wisata ke tepi pantai atau di tengah padang pasir. Karena itu merupakan waktu bersenang-senang dan bermain, bukan waktu berdisiplin. Tidak ada waktu kebebasan bergerak bagi anak-anak kecuali dalam kesempatan wisata yang bebas seperti ini. Maka sekali-kali mereka harus dibiarkan.
     
  8. Mendidik anak tidak percaya diri dan merendahkan pribadinya.
    Sayang ini banyak tejadi di kalangan bapak-bapak; padahal ini berpengaruh jelek terhadap masa depan anak dan pandangannya pada kehidupan. Karena anak yang terdidik rendah pribadi dan tidak percaya diri akan tumbuh menjadi penakut lemah dan tidak mampu menghadapi beban dan tantangan hidup, bahkan setelah dawasa.
    Karena itu, seyogianya kita mempersiapkan anak-anak kita untuk dapat mekksanakan tugas-tugas dien dan dunia. Dan hal ini tidak tercapai kecuali dengan mendidik mereka memiliki rasa percaya dan harga diri namun tidak sombong dan takabur; serta senantiasa mengupayakan agar anak dikenalkan kepada hal-hal yang bernilai tinggi dan dijauhkan dari hal-hal yang bernilai rendah.
    Sebagai contoh:
    Pada masa pemerintahan Hisyam bin Abdul Malik terjadi kekeringan di daerah Badui maka berdatanganlah penduduk berbagai suku kepada Hisyam dan berkunjung kepadanya. Di antara mereka terdapat Dirwas bin Habib, usianya baru 14 tahun.
    Mereka pun bertahan diri dan membuat Hisyam takut. Berkatalah Hisyam kepada penjaganya:
    "Siapapun dibiarkan menghadap kepadaku, bahkan hingga anak-anak?". Dirwas menyadari bahwa dirinya yang dimaksud, maka iaberkata:"Ya Amirul Mu'minin! Sungguh kunjunganku tidak bemtaksud merendahkan baginda sedikitpun tapi untuk memberikan kehormatan bagiku. Dan orang-orang ini datang untuk suatu keperluan yang membuat mereka bertahan karenanya. Ucapan adalah pengungkapan dan diam adalah penyembunyian. Ucapan tidak dapat dikenal kecuali dengan diungkapkan·"  Merasa kagum dengan ucapannya lalu berkatalah Hisyam:
    "Bagus, ungkapkanlah!"  Kata Dirwas: "Ya Amirul Mu'minin! Kami telah ditimpa tiga kali paceklik:
    pertama,  mencairkan  lemak; kedua, memakan daging: dan ketiga, mengeluarkan sumsum tulang.
    Sedang di tangan baginda ada kelebihan harta kekayaan. Jika itu milik Allah bagikanlah kepada hamba-hamba Allah yang berhak. Tetapi jika milik hamba-hamba Allah, maka kenapa baginda tahan?
    Dan jika hak milik baginda maka sedekahkanlah kepada mereka, karena sesungguhnya Allah memberikan pahala kepada orang-orang yang bersedekah dan tidak melalaikan balasan orang-orang yang berbuat baik. Ketahuilah, Amirul Mu'minin!
    Kedudukan pemimpin dari rakyat ibarat ruh pada jasad,  tidak  ada kehidupan bagi jasad kecuali dengannya." Kata Hisyam: "Anak ini tidak memberi sedikitpun alasan dalam salah satu dari ketiga hal tersebut." Kemudian ia perintahkan untuk membagikan kepada orang-orang Badui 100.000 dirham dan kepada Dirwas 100.000 dirham. Maka Dirwas berkata: "Ya AmirulMu'minin! Berikanlah sejumlah uang ini kembali kepada orang-orang Baduiku, karena aku tak mau jikap pemberian yang telah diperintahkan Amirul Mu'minin tadi tidak dapat memenuhi hajat mereka." Hisyam bertanya:
    "Mengapa kamu tidak menyebutkan hajat pribadimu?" Jawabnya: "Aku tidak punya hajat selain hajat semua kaum Muslimin." Perhatikan rasa percaya anak muda ini pada dirinya dan keberaniannya dalam kebenaran. oleh : Yusuf Muhammad Al-Hasan
 
PENUTUP
Firman Allah Ta'ala:
" Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu ….(Surah Al Mu'min: 60) " Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku….." (Surah Al-Baqarah : 186). Diriwayatkan dari An Nu'man bin Basyir Radhiyallahu 'Anhu bahwa Nabi bersabda:
"Do'a adalah ibadahc"Doa mempunyai peranan yang penting sekali dalam pendidikan anak, bahkan dalam seluruh urusan kehidupan, dan hanya Allah'Azza wa Jalla yang memberikan taufik dan hidayah.Seorang muslim mungkin telah berusaha maksimal dalam upaya  mendidik anaknya agar menjadi orang shaleh tetapi tidak berhasil. Sebaliknya, ada anak yang menjadi orang shaleh sekalipun terdidik di tengah lingkungan  yang menyimpang dan jelek; bahkan  mungkin  dibesarkan  tanpa mendapat perhatian  pendidikan dari kedua orangtua jadi, petunjuk itu semata-mata dari Allah. Dialah yang berfirman:
" Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya…"( Al-Qashash : 56).
Maka kita semua tidak boleh melupakan aspek ini dan wajib memohon dan berdo'a kepada Allah semoga berkenan menjadikan kita dan anak keturunan kita orang-orang yang shaleh, hanya Dialah yang memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.

Read More »

Memulai Sebuah Perubahan

0 comments


Kita ini terlalu banyak menggunakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk sesuatu di luar diri kita. Juga terlalu banyak energi dan potensi kita untuk memikirkan selain diri kita, baik itu merupakan kesalahan, keburukan,maupun kelalaian. Namun, ternyata sikap kita yang kita anggap kebaikan itu tidak efektif untuk memperbaiki yang kita anggap salah.

Banyak orang yang menginginkan orang lain berubah, tapi ternyata yang diinginkannya itu tak kunjung terwujud. Kita sering melihat orang yang menginginkan Indonesia berubah. Tapi, pada saat yang bersamaan,ternyata keluarganya 'babak belur', di kantor sendiri tak disukai, di lingkungan masyarakat tak bermanfaat. Itu namanya terlampau muluk.

Jangankan mengubah Indonesia, mengubah anaknya saja tidak mampu. Banyak yang menginginkan situasi negara berubah, tapi kenapa merubah sikap istri saja tidak sanggup. Jawabnya adalah: kita tidak pernah punya waktu yang memadai untuk bersungguh-sungguh mengubah diri sendiri. Tentu
saja, jawaban ini tidak mutlak benar. Tapi jawaban ini perlu diingat baik-baik.

Siapa pun yang bercita-cita besar, rahasianya adalah perubahan diri sendiri. Ingin mengubah Indonesia, caranya ubah saja diri sendiri. Betapapun kuatnya keinginan kita untuk mengubah orang lain, tapi kalau tidak dimulai dari diri sendiri, semua itu menjadi hampa. Setiap keinginan mengubah hanya akan
menjadi bahan tertawaan kalau tidak dimulai dari diri sendiri. Orang di sekitar kita akan menyaksikan kesesuaian ucapan dengan tindakan kita.

Boleh jadi orang yang banyak memikirkan diri sendiri itu dinilai egois. Pandangan itu ada benarnya jika kita memikirkan diri sendiri lalu hasilnya juga hanya untuk diri sendiri.Tapi yang dimaksud di sini adalah memikirkan diri sendiri, justru sebagai upaya sadar dan sungguh-sungguh untuk memperbaiki yang lebih luas.

Perumpamaan yang lebih jelas untuk pandangan ini adalah seperti kita membangun pondasi untuk membuat rumah. Apalah artinya kita memikirkan dinding, memikirkan genteng, memikirkan tiang sehebat apa pun, kalau pondasinya tidak pernah kita bangun. Jadi yang merupakan titik kelemahan manusia adalah lemahnya kesungguhan untuk mengubah dirinya, yang diawali dengan keberanian melihat kekurangan diri.

Pemimpin mana pun bakal jatuh terhina manakala tidak punya keberanian mengubah dirinya. Orang sukses manapun bakal rubuh kalau dia tidak punya keberanian untuk mengubah dirinya.Kata kuncinya adalah keberanian.Berani mengejek itu gampang, berani menghujat itu gampang, tapi, tidak sembarang
orang yang berani melihat kekurangan diri sendiri. Ini hanya milik orang-orang yang sukses sejati.

Orang yang berani membuka kekurangan orang lain, itu biasa. Orang yang berani membincangkan orang lain, itu tidak istimewa. Sebab itu bisa dilakukan orang yang tidak punya apa-apa  sekali pun. Tapi, kalau ada  orang yang berani melihat kekurangan diri sendiri, bertanya tentang  kekurangan itu secara sistematis,  lalu dia buat sistem untuk melihat kekurangan dirinya, inilah calon orang  besar.
 
Mengubah diri dengan sadar, itu juga mengubah orang lain. Walaupun dia tidak  mengucap sepatah kata pun  untuk perubahan itu, perbuatannya sudah menjadi ucapan yang sangat berarti  bagi orang lain.
Percayalah, kegigihan kita memperbaiki diri, akan membuat orang lain melihat  dan merasakannya.
 
Memang pengaruh dari kegigihan mengubah diri sendiri tidak akan spontan  dirasakan. Tapi percayalah, itu  akan membekas dalam benak orang. Makin lama, bekas itu akan membuat orang  simpati dan terdorong untuk juga  melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Ini akan terus berimbas, dan akhirnya seperti bola salju. Perubahan bergulir semakin besar.
 
Jadi kalau ada orang yang bertanya tentang sulitnya mengubah anak, sulitnya  mengubah istri, jawabannya dalam diri orang itu sendiri. Jangan dulu menyalahkan orang lain, ketika mereka tidak mau berubah. Kalau kita sebagai ustadz, kyai, jangan banyak menyalahkan santrinya. Tanya dulu diri sendiri. Kalau kita sebagai pemimpin, jangan banyak menyalahkan karyawan, lihat dulu diri sendiri seperti apa.
 
Kalau kita sebagai pemimpin negara, jangan banyak menyalahkan rakyatnya. Lebih baik para penyelenggara negara gigih memperbaiki diri sehingga bisa menjadi teladan. Insya Allah, walaupun tanpa banyak berkata, dia akan membuat perubahan cepat terasa, jika berani memperbaiki diri.Itu lebih baik dibanding banyak berkata, tapi tanpa keberanian menjadi suri teladan.Jangan terlalu banyak bicara. Lebih baik bersungguh-sungguh memperbaiki diri sendiri. Jadikan perkataan makin halus, sikap makin mulia, etos kerja makin sungguh-sungguh, ibadah kian tangguh. Ini akan disaksikan orang.

Membicarakan dalil itu suatu kebaikan. Tapi pembicaraan itu akan menjadi bumerang ketika perilaku
kita tidak sesuai dengan dalil yang dibicarakan. Jauh lebih utama orang yang tidak berbicara dalil, tapi
berbuat sesuai dalil. Walaupun tidak dikatakan, dirinya sudah menjadi bukti dalil tersebut.

Mudah-mudahan, kita bisa menjadi orang yang sadar bahwa kesuksesan diawali dari keberanian melihat
kekurangan diri sendiri. Amien.



Read More »