Problem Pemuda


Kesadaran kesejarahan dan sosial budaya pemuda merupakan perekat dinamika segala aktivitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pemuda Indonesia dalam akar sejarahnya merupakan seorang patriot-satria dalam menghadapi segala fenomena kehidupan masyarakat sekitarnya. Begitu pula saat ini, pemuda diharapkan tampil sebagai pejuang-pembebas dalam pemberdayaan masyarakat tertindas. Karena itu, pemuda pada era pembangunan ini harus mampu mempunyai keberpihakan pada masyarakat tertindas. 
Pemuda pejuang-pembebas akan selalu dinantikan dharma baktinya oleh masyarakat Indonesia dan tradisi pembangunan bangsa.
Ini barang kali yang kemudian menyebabkan begitu besar harapan bangsa ini pada pemuda. Kesadaran kesejarahannya telah membuktikan akan peran dan aktivitas pemuda sebagai pelopor dalam setiap proses peubahan dan sebagai stimolator dalam mendinamisasi kehidupan masyarakat. Tidak heran, kalau peran ini akhirnya menjadi suatu pemeo bahwa pemuda sebagai tulang punggung bangsa dan negara, penerus cita-cita perjuangan bangsa, pemegang tongkat estapet kepemimpinan bangsa, moral force, political force, agent of change dan lain sebagainya.
Tanggung jawab moral-etis tersebut apapun makananya harus mampu diemban oleh pemuda sebagai anak zaman, agar dapat mempertahankan eksistensinyadalam sejarah.
Perjalanan sejarah dengan segala dinamika persoalannya tidaklah berjalan secara linear. Setiap generasi memiliki persoalan, tantangan dan tentu saja metode dan mekanisme penyelesaian yang berbeda. Sejalan dengan dinamika peradapan umat manusia. Oleh karena itu, keberadaan pemuda tidak bisa dibandingkan dalam lintas generasi. Tetapi sebagai anak zaman patut dipertanyakn akan peran dan eksistensinya.
Sejalan dengan dinamika perubahan jaman, percepatan informasi yang beredar dan diterima oleh masyarakat suatu negara yang satu dan mayarakat yang lainnya, membuat jarak antara masyarakat negara hyang satu dengan negara yang lain semakin tanpa sekat pembatas. Hal ini terjadi karena tertunjang jumlah media cetak dan elektronik yang semakin meningkat. Keberadaan media cetak dan elektronik ini semakin mudah didapat oleh masyarakat kita, dan semakin mendorong percepatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga akan semakin mendorong percepatan masa transisi.
Karena itu, kita dituntut untuk cepat-cepat mengantisipasi secara arif bijaksana terhadap kemungkinan-kemungkinan implikasi akibat percepatan perubahan yang ada di sekitar kita. Berdasarkan hal tersebut, pemuda haruslah memiliki kepekaan dan responsibilitas untuk menangkap tanda-tanda jaman. Peran terpenting yang sangat strategis bagi pemuda adalah bagaimana turut terlibat dan mampu memberikan solusi damai dalam mengarahkan perubahan-perubahan tersebut, sehingga mampu memberi corak dan warna. Untuk itulah, diperlukan pemuda yang berjiwa dinamis, patriotic, satria dan nasionalisme yang kuat, selain kemampuan menunjukkan daya saing yang tangguh dalam percaturan era globalisasi.
Kebehasilan pembangunan membuat masyarakat semakin sadar dan kritis, karena adanya proses pencerahan bagi masyarakat, termasuk pemudanya sendiri. Di samping itu, sejalan dengan keberhasilan pembangunan, pergeseran idealis-dinamis pemuda juga mengalami perubahan. Di era yang serba konsumerisme ini, hampir semua lembaga kepemudaan dan pemuda-pemuda itu sendiri menampakkan kecenderungan pragmatis, hedonistic, nepotis dan ditandai dengan ketidakmandirian. Ini semua membuat pemuda makin jauh dari pesan-pesan moral-etik perjuangan bangsa, karena rendahnya apresiasi dan ekspresi makna perjuangan bangsa.
“Wahai para pemuda apabila kamu mampu membayar mas kawin, maka kawinlanlah karena yang demikian itu bisa menjaga mata dan anggota badan (kemaluan). Barang siapa yang tidak mampu maka hendaklah dia berpuasa karena berpuasa bisa melemahkan syahwat”.
“Sesungguhnya syaiton menginginkan supaya kamu sekalian terjerumus dalam permusuhan dan kebencian (akibat) khomer dan judi”.
“Sesungguhnya khomr, judi , adu nasib, undian, adalah keji, termasuk, termasuk perbuatan setan maka jauhilah. Barangkali kamu termasuk orang-orang yang beruntung”.
“Mereka bertanya padamu tentang khomr, jadi ketahuilah bahwa dalam dua hal itu terdapat dosa besar serta ada beberapa menfaat pula bagi manusia, sedangkan dosa dari keduanya lebih besar daripada manfaatnya”.
Proses Sosialisasi
Pross sosialisasi generasi muda adalah suatu proses yang sangat mentukan kemampuan diri pemuda untuk menselaraskan diri  di tengah-tengah kehidupan masyarakatolah karena itu pada tahapan pengembangan dan pembinaannnya melalui proses pematangan dirinya dan belajar pada berbagai media sosialisasi yang ada pada masyarakat. Seorang pemuda harus mampu menseleksi berbagai kemungkinan yang ada sehingga mampu mengendalikan diri dalam hidupnya ditengah-tengah masyarakat. Dan tetap mempunyai motivasi social yang tinggi.
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses  yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup di tengah-tengah orang lain proses sosialisasilah yang membuat yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di lingkungan budayanya, dari proses tersebut orang akan terwarnai cara berfikir dan dan kebiasaan – kebiasaan hidupnya.
Semua warga masyarakat mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali, proses sosialisasi dialami oleh setiap anggota masyarakat. Baik penguasa ataupun orang awam. Kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau bmengikuti norma yang berlaku dalam masyarakat ini, tidak dating begitu saja ketika seorang anak dilahirkan, melainkan suatu proses sosialisasi ini berlangsung melalui media tertentu seperti keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, media massa dan lingkungan .

Beberapa Media Sosialisasi
1.  Keluarga
keluarga merupakan yang paling pertama untuk membawai kehidupan seorang anak. Dalam kehidupan sehari-hari oaring tua sangat berperan penting dalam proses pendewasaan seorang anak. Seperti yang diungkapakan oleh Almond pegaruh kehidupan keluarga baik langsung maupun tidak langsung sangat kuat dan bertahan lama. Teori-teori pembentukan pembentukan kepribasdian, perkembangan anak dan sosialisasi mangatakan bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang paling baik untuk pembentukan kepribadian dasar serta identitas social seseorang
2. sekolah
sekolah merupakan lingkungan formal pertama bagi seorang anak, di sekolah di sekolah anak-anak dilatih berdisiplin mengikuti aturan dan menerima hukuman atau pujian atas prestasi-prestasinya sekolah juga mempunyai peranan penting dalam proses sosialisasi dilakukan melalui berbagai sarana yaitu kurikulum kegiatan ritual, dan kegiatan extrakurikuler. Corak dan suasana sekolah serta sikap guru, sering menentukan beberapa sikap anak didik kelak setelah ia berada di lingkungan masyarakat.
3. kelompok pergaulan
di samping keluarga dan sekolah sebagai sarana media paling jelas yang terlibat dalam proses sosialisasi, maka kelompok maka kelompok pergaulanpun tidak kalah pentingnya pentingnya, dalam ameneetukan psikis seorang anak. Kelompok pergaulan ini mensosialisasikan para anggotanya dengan jalan mendorong atau mendesak mereka untuk menyesuaikan diri dengan sikap-sikap atau tingkah laku yang dianut oleh kelompoknya.
Pada saat seseorang meningkat remaja perana kelompok pergaulan ini sangat menjadi besar pengaruhnya dari pada peranan orang tua karena adanya ikatan dan solidaritas yang besar dari anak tersebut dengan teman sebayanya. Dengan perkataan lain, teman sebaya ini sering menjadi acuan dalam bertingkah laku.
4.Media massa
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya tehnologi komunikasi masa telah membuat dunia semakin sempit, berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai belahan dunia dapat diikuti melalui media elektronik, media masa dll. Dari semua media sangatlah berperan penting terhadap pengembangan daya intelektual pemuda dan juga sangat mempengaruhi psikisnya. Dari sisi positif pemuda dapat mengembangkan daya intelektualnya dan mengetahui semua informassi kemajuan jaman tapi dari sisi negatif pemuda juga dapat mengenal hal-hal yang dilarang oleh agama smisa cara berbusana, bergaul, berbicara dll.
5. masyarakat
semakin majemuk suatu masyarakat akan makin sulit suatu sosialisasi. Hal ini karena dalam masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai etnis kelompok dan  aturan, belum tentu memiliki norma yang sejalan. Artinya bahwa apa yang diperbolehkan pada masyarakat yang lain, demikian sebaliknya suatu sosialisasi masyarakat perkotaan akan berbeda dengan sosialisasi yang terjadi dalam masyarakat pedesaan. Dalam hal ini di akibatkan oleh peradapannya yang berbeda. Masyarakat kota ytang individual dan masyarakat desa yang mensosia.

Permasalahan Pemuda
Perubahan-perubahan social budaya yang terjadi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan, tehno;ogi dan seni yang di ikuti oleh masalah peledakan penduduk dan berbagai kritik dunia dalam bidang ekonomi social budaya politik dan pertahanan keamanan, telah mempengaruhi masyarakat secara mendasar. Generasi muda sebanarmnya tidak terpisah dari masalah masyarakat pada umumnya. Hal ini disebabkan karena generasi muda atau pemuda pada hakekatnya mrupakan bagian yang berkesinambungan dengan masyarakat. Masyarakat Indonesia yang plural membawa akibat bahwa generasi muda atau pemuda yang menjadi bagiannya memilki pula sifat yang beragam pluralitas itu antara lain terdapat pada perbedaan latarbalakang agama dan kebudayaan, perbedaan masyarakat kota dan desa perbedaan strata kehidupan social ekonomi perbedaan tingkat pendidikan, serta ketrampila dsb.
Secara garis besar, permasalahan generasi muda itu dapat dilihat dari berbagai aspek social, meliputi;
  1. aspek social psikologi
proses pertumbuhan perkembangan dan kepribadian serta penyesuaian diri secara jasmani dan rohani seseorang sejak masa kanak-kanak sampai usia dewasa, sangat tergantung kepada proses sosialisasi yang telah dialaminya. Beberapa hambatan yang mungkin timbul dalam proses sosialisasi seorang anak seperti hambatan pertumbuhan mental fisik, salah asuh oleh orang tua / keluarga maupun guru di lingkungan sekolah, menyebabkan timbulnya perilaku menyimpang seperti kenakalan remaja, ketidak patuhan pada orang tua dan guru, kegandrungan kepada narkotika dan lain-lain.
  1. aspek social budaya
pross pembangunan dan modernisasi yang kini menjadi komitmen berbagai Negara dunia ketiga termasuk Indonesia, tentu mempengaruhi perkembangan pemuda dalam proses pendewasaannya. Dari aspek social budaya ini, terlihat berbagai gejala yang merisaukan. Benturan antara nilai-nilai budaya tradisional dan nilai-nilai baru (modern) sebagai akibat pembangunan dan modernisasi muda dan juga dengan generasi sebelumnya. Pertentangan ini disebabkan oleh adanya perbedaan system nilai dan pandangan di antara mereka hal tersebut akan memutuskan kesinambungan nilai-nilai perjuangan dan Idealisme yang telah lama di bangun
  1. aspek social ekonomi
tingginya angka pertumbuhan penduduk dan belum meratanya pembangunan dan hasil-hasilnya di seluruh pelosok tanah air mengakibatkan main bertambahnya pengangguran di kalangan pemuda. Kurangnya lapangan kerja, menimbulkan berbagai problema social dan frustasi di kalangan pemuda.
Sebagai akibat dari tingginya kebutuhan akan pendidikanyang akan seimbang dengan penyediaan sarana/fasilitas pendidikan, menyebabkan banyaknya pemuda putus sekolah dan tidak tertampung pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Kesimpulan

Dari sedikit yang kami uraikan diatas sudah jelas bahwa problem pemuda, yang paling mendasar dipengaruhi oleh kemajuan suatu zaman dengan mengatasnamakan Globalisasi atau semakin canggihnya sain dan tehnologi, dan itu bisa dilihat dari aspek Ekonomi, Budaya, dan Alat komunikasi. Dan dari teori-teori yang kami paparkan di atas sangat mendukung sekali lebih-lebih orang tua dan lingkungan yang sangat menentukan proses pembentukan watak dan pola pemikiran genarasi muda sebagai kader bangsa di Era Globalisasi biar tidak terjerumus oleh peradapan barat yang telah meracuni budaya-budaya Indonesia yang telah lama kita bina sehingga pemuda kita telah mengenal yang namanya Narkoba, miras, VCD porno dll.


Daftar Pustaka

Mawardi, Drs, Nur Hidayati, Ir., Ilmu Alamia Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu budaya Dasar, CV. Pustaka Setia, Bandung, 2002
Josep RiwuKaho, MPA, Drs., Ilmu Sosial Dasar,Usaha Nasional, SURabaya, 1986
Hartono, Drs, Arnicun Aziz, Dra., Ilmu Sosial Dasar, Bumi Aksara, Jakarta, 1993
Wahyu Ms, Drs,. Ilmu Sosial Dasar, Usaha Nasional, Surabaya, 1986



















0 comments: