Alham-Khazanah Tokoh Muslim Kontemporer dan Klasik
Allama Muhammad Iqbal
Iqbal atau lengkapnya sir Allama
Muhammad Iqbal adalah fenomena legendaris intelektualisme dunia/ islamdi abad
ke-20. bisa dikatakan tidak ada tokoh /sebesar dirinya pada abad ke-20yang
menggabungkan sekaligus potensi kepakaran mistisisme. Budaya dan pemikiran
dalam dirinya . bahkan tokoh sufi dan islamolog /////jerman /////ternama yang
baru meninggal pada akhir januari lalu Prof. Annemarie sshimell, hanya menyebut
dua sufi dan pemikir besar muslim yang pemikiranya dan karyanya sampai kini
berpengaruh besar di dunia keilmuan barat yaitu Jalaluddin rumi dan Muhammad
Iqbal.
Muhammad Iqbal dilahirkan di
sialkot, punjab, pakistan. Tidak ada informasi pasti tahun berapa dan tanggal
berapa ia dilahirkan. Tiga pendapat menyatakan Iqbal lahir pada tanggal 22
februari 1873 antara lain dikemukan miss-luce claudia matre, osman raliby, dan
bachrun rangkuti, yang kedua menyatakan iqballahir pada tahun 1876. tanpa
menyebut tanggal. Misalnya diyatakn wifred cantwell smith dan pendapat terakhir
Iqbal dilahirkan pada 9 november 1877 ( 2 dzulqoidah 1294 ). Tetapi seperti
diungkapkan syafii ma’arif dari penelitian terakhir terungkap, pendapat
terakhirlah yang benar bukan 22 februari 1873, sebagaimana yang sering disebut
orang. Karena itu apabila ada orang ingin memperingati hari kelahiranya Iqbal, haruslah disesuaikan dengan hasil
penelitian yang terakhir ini.
Terlahir dari keturunan brahjmin
yang hidup dilembah khasmir, keluarga Iqbal sudah memeluk islam sejak awal.
Iqbal melalui masa kecilnya dalam suasana keilmuan yang sanngat kental.
Kakeknya Muhammad Rafiq adalah seorang sufi terkenal. Sedangkan ayahnya
Muhammad Nur, selain terkenal saleh juga seorang sufi yang telah mendorong
iqbal menghafal dan mengkaji Al-Quran sejak dini. Kecendrungan spritual yang
tinggi dalam keluarganya. Terutama kedua orang tuanya, inilah kelak berpengaruh
besar pada diri Iqbal.tidak seperti para pemikir dimasa klasik, iqbal dapat
menikmati kehidupan bahagia bersama kkedua orang tunay hingga tua. Maklum saja
ayahnya meninggal pada tahun 1930, dalam usia yang amat senja, 100 tahun.
Sementara ibunya meninggal lebih dulu 16 tahun sebelumnya, itu berarti hingga
usia ke-57, iqbal masih merasakan keberadaan kedua orang tua disisnya.
Sebelum menempuh pendidikan formal,
ayahnya iqbal, memasukkan iqbal kecil ke maktub ( surau ) untuk belajar
Al-Quran. Disini, iqbal banyak menghafal hampir keseluruhan ayyat suci islam
ini. Yang kelak dikemudian hari ia jadikan rujukan dan gagasan pemikirannya.
Dari sini kemudian iqbal dimasukkan ke pendidikan formal, di scottish
mission school sialkot. Setamat dari sini Iqbal melanjutkan studi di murray
collage sialkot. Seementara pendidikan mengengah ia tempuh di government
collage di lahore. Salah satu kota pusat pengetahuan, kebudayaan di india.
/di lembaga ternama inilah ia bergur pada sir Thomas Arnold, seorang orientalis
asal inggris yang juga guru besar di Aligarht university. Melihat potensi yang
sangat bbesar pada abaj didiknya inilah, arnold menyarankan agar Iqbal meneruskanstudinya
di eropa.
Ketika belajar di lahore ini pula,
iqbal berkenalan dengan masya’arah para sastrawan. Yaitu pertemuan para
sastrawan yang membacakan sajak-sajaknya. Pada tahun 1897 Iqbal menyelesaikan
program BA dan dilanjutkan dalamm program
master dibidang dilsafat. Attas saran Arnold tadi Iqbal melanjutkan ke
inggris. Pada tahun 1905 Iqbal berangkat ke canbridge university untuk mendalami fiksafat disana ia dibimbing
oleh RA Nicholson seorang sefesialis sufisme dan jhon ME Taggart seorang
neo-hegelian.dua tahun kemudian iqbal pindak ke munich, jeerman dan disanalh
Iqbal mnyabet gelar Phd dalam studi tasawwuf dengan mengajukan disertasi dengan
judul the development of methaphysics in persia.
Setelah mendapat gelar tersebut,
iqbal pergi ke london dan mulai belajar
keadvokatan sambil mengajar bahasa dan
sastra arab di universitas london. Disisi lain ia menggantikan thomas arnold
yang telah lanjut usia. Diluar aktivitas akademis, iqbal , sebagaimana ditulis
muhammad iqbal dalam skripsinya rekonstruksi pemikiran islam (1994 ).
Juga mendalami hukum islam dan keadvokatan. Bahkan setelah mendapat ijazah
sebagai advokat. Iqbal kemudian ditarik oleh lincoln inn sebagai pengacara di
lembaga hukum yang dipimpinya.
Kembali Ke Lahore
Masa-masa periode dieropa ini ternyata sangat
berpengaruh dalam membentuk tipologi pemikiran islam muhammad iqbal. Seperti
dicatat Wilfred Cantwell Smith dlam modern islam in india ( pricenton new
jersey 1957 ) setidaknya tiga hal yang mendasar yang mempengaruhi pemikiran
islam iqbal di eropa. Keluasan vitalitas dan aktivitas
kehidupan orang eropa, inisiatif orang-orang eropa yang dilihatnya, bila mereka
tidak menyenangi sesuatu mereka akan mengubahnya.
Iqbal
menangkap visi yang sangat mungkin dikembangkan dalam suatu kehidupan manusia,
potensi yang orang-orang timur belum memimpikanya sementara orang barat telah
mewujudkanya dan memeliharanya terus-menerus. Dan terakhir iqbal mengkritik
secara tajam terhadap bagian-bagaian
tertentu kehidupaneropa yang meyebabkan pribadi terpecah, jiwa frustasi dan
rusaknya sebagian individu dalam
masyarakat kapitalisme yang makmur dan lebih buruk lagi kompetisi yang antara
sesama manusia, dan lebih nyata lagi destruktifnya antara saru negara dengan
negara lainnya, dipandang iqbal dengan perasaan benci. Atas fakta ifakta nilah
, antara lain iqbal melihat kehidupan eropa
tidak bisa dijadikan model yang sempurna.
Pada
tahun 1908, ia kembali ke Lahore dan mengajar di Government college
untuk mata kuliah filsafat dan sastra Inggris sambil menggeluti profesi sebagai
pengacara. Iqbal kemudian terjun di bidang politik dan bahkan jadi tulang
punggung Partai Liga Musim India (ketika itu Pakistan belum memisahkan diri
dengan India). Ia terpilih menjadi anggota legislatif Punjab dan tahun 1930
terpilih sebagai Presiden Liga Muslim. Karir Iqbal semakin bersinar dan bamanya
pun semakin harum ketika dirinya diberi gelar Sir oleh pemerintah kerajaan Inggris di London
atas usulan seorang wartawan Inggris yang aktif mengamati sepak terjang Iqbal
di bidang intelektual dan politik. Pada hakikatnya, pemberian gelar ini
menunjukkan pengakuan dari pemerintah kerajaan Inggris akan kemumpunian
intelektualitasnya dan memperkuat bargaining position politik bagi
perjuangan umat Islam di India saat itu.
Iqbal
yang juga turut mengilhami berdirinya negara Pakistan melalui gagasan dan
karyanya itu, mengadikan dan mendedikasikan pada dunia politik dan ilmu di
kampus, Iqbal menghabiskan sisa usia dengan memilih dunia kepenyairan sebagai
pilihannya. Di titik inilah, ia menunjukkan pada dirinya sebagai penyair
sejati.
Sebagai
pemikir dan penyair, Iqbal tergolong produktif melahirkan karya. Puluhan karya,
sebagian di terjemahkan berbagai bahasa seperti Inggris, Urdu, Prancis, Jerman,
Arab, dan Indonesia, antara lain; Ilm al Iqtishad, Development of
Metaphysics in Persia, A Contribution to the History of Muslim Philosopy,
Zaboor I Ajam ( Kidung Persia), Asrar I Khudi, Payam I
Masyriq ( Pesan dan Timur), khusal Khan Khattak, Runuz I Bekhuni (
Rahasia Peniadaan Diri), Javid Namah (1923), Pas Chi Bird Kard ay Aqwam-i
Syaraq, Musafir (1933), The Reconstruktion of Religious Thought in Islam, dan
Armaqhni Hijaz, yang merupakan karya terakhir Iqbal dan terbit pada
November 1938, beberapa bulan setelah wafatnya.
Iqbal,
penyair dan filsuf Timur, yang meninggal dunia pada 21 April 1938, telah
mengukir hidupnya sedemikian rupa hingga akan dikenang umat manusia ratusan
tahun yang akan datang, sebab seluruh karyanya dalam bentuk puisi dan prosa
dalam bahasa Urdu, Parsi, dan Inggris telah terdokumen dengan baik.
Intelektualisme Iqbal dapat ditinjau dari berbagai jurusan: puisi, filsafat,
hukum, pemikiran Islam, dan kebudayaan.
Dalam
semua wilayah itu, Iqbal telah mengerahkan hampir seluruh energinya dengan
tujuan tunggal: reorientasi nilai-nilai kemanusiaan, Timur dan Barat, dengan
landasan tauhid yang teramat kokoh. Peradapan Barat, sekalipun dalam beberapa
segi dikaguminya, dalam perspektif moral trandensendental sudah sangat jauh
meluncur ke jurang berbahaya. Sementara Timur yang terpasung dalam spiritualisme,
telah lama pula dalam keadaan steril tanpa dinamika. Lalu untuk membangun
sebuah peradapan baru dan anggun dan segar diusulkannya agar Barat dan Timur
dipertautkan dengan mengawinkan penalaran ( ziraki) dan cinta (‘isyq)
Imam At-Tabari
Bapak Sejarah Islam Modern
Imam attabari adalah tokoh terkemuka
dan sejarawan muslim besar yang berandil dalam memajukan dinamika
intelektualisme abad pertengahan. Pada masanya intelektualisme islam mengalami
kemajuan yang luar biasa, bahkan menjadi sumber inspirasi kejuan dari renaisans
eropa. Pada generasi at tabari misalnya selain dirinya juga terdapat tokoh
tokoh besar semisal ibnu rusyd, imam al ghazali, ibnu taimiyah, ibnu khaldun
dan lain sebagainya.
Dilahirkan di amul, tabaristan, iran
pada 225 H\839 M(wafat 310H\923M), imam attabari bernama lengkap abu jakfar
muhammad bin jarir attabari.sejak kecil imam attabari memiliki kecerdasan di
atas rekan rekan seusianya. Kemauannya yang begitu kuat terhadap ilmu
pengetahuan pun tumbuh di usiaanya yang sangat dini. Ia bahkan telah hafal al
quran sejak usia tujuh tahun. Di kampung kelahirannya ini lah ia menuntut ilmu
hampir semua disiplin keislaman. Imam attabari beruntung karena kedua orang
tuanya yang tergoling berkecukupan ketika itu, membuat dirinya dapat
berkesempatan menuntut ilmu hingga kenegeri tetangga.
Ia antara lain tercatat pernah
belajar di Rey, Iran. Di kota ini guru besarnya adalah Muhammad bin Humaid Ar
razi, yang juga sejarawan besar dimasanya. Dari kota ini, attabari lallu
melanglang kebaghdad salah satu pusat peradaban dan intelektualisme islam kala
itu. Di kota seribu satu malam ini, ia belajar pada seorang imam mazhab empat
dan seorang ahli hadist dan fikih termasyhur yakni imam hanbali.
Namun dikota inipun ia taklama .
sejak meninggalnya imam hanbali, attabari memutuskan pindah kebasram kota
deselatan baghdad yang kini menjadi ladan ggempuran tentara agresor amerika dan
inggris. Disamping kesempatan ke basra ini ia sempat mampir disebuah kota
kecil, yakni wasit untuk mendengar beberapa mata kuliah. Setelah beberapa lama
dikota wasit attabari melanjutkan ke kufah (kini arab saudi).. dikufah inilah
ia belajar hadis pada ulama besar kota itu. Dan dikota ini pula sebanyak 100
rubu hadis depelajarinya.
Namun demikian seperti sebelumnya di
basra dan kota kota lainnya, iapun tak begitu lama. Attabari kemudain
memutuskan kembali kepusat ilmu baghdad. Naluri petualangan terus mengalir
dalam jwa attabari. Tak puas di kota baghdad pada 867 M ia pergi kekota kuna
Fustat, mesir. Namun seperti kacang tak bisa lepas dari lanjaranya setelah
beberapa waktu menuntut ilmu di fustat , attabari kemudian memutuskan kembali
kkekota baghdad. Dikota inilah ia menghabiskan waktunya hingga akhir
hayatnya.diantara muridnya adalah ahmad
bin kamil, ulama yangmemberian tuntunan sejarah pada ibnu miskawayh.
Pada perkembangannya imam attabari kemudian memfokuskan pada
disiplin fikih dan sejarah. Tampaknya petualangannya keberbagai negara ini
berpengaruh besar pada pilihan ilmu yang ia tekuni. Pada setiap perjalannya
itu, misalnya ia selalu mencatat kejadian kejadian dan ilmu ilmu dari para
gurunya yan gia temui. Bagaimana ia dapat membagi watunya hanya untuk bejar dan
belajar sementara ia sendiri tak jaran gdalam petualangannya juga menyempatkan
berbagai waktu mengajar ilmu pada masyarakat di daerah yang ia singgahi.
Menurut catatatn slah seorang
muridnya ibnu kamail pakar sejarah dan fikih ini memiliki cara tersendiri
bagaimana mengatur dan membagi waktunya. Ibnu kamail sebagaimana desebutkan
dalam Ensiclopedia Of Islam menyatakan bahwa imam attabari membagi waktu
siangya untuk menulis. Dalam satu hari saja demikian ibnu kumail, imam attabari
mampu menulis 40 halaman karya ilmiah.
Sementara sore harinya dipakai attabai untuk memberi pelajaran al quran dan
tafsir di masjid. Usai shalat magrib ia memberi materi fikih. Untuk kepentingan
ilmu ini kata kumail imam attabari
selalu menolak bila deberi imbalan materi.
Meski seperti disebutkan diatas,
kedua orang tuanya yang tergolong kaya, tak sertamerta menurun kepada imam
attabari . sosok ini bahkan lebih sukan hidup sederhana
Prof Fazlul Rahman
Menurut Tradisi Dalam Modernitas
Proses pembaharuan keislaman pada abad ke-19
dicatat sebagai fase menentukan dan memiliki arti penting dalam dinamika Islam.
Pada periode itu ,nama-nama semisal Muhammad Abduh, Rasyid Ridla, Jamaluddin Al
Afghani, Rif’at Thahthawi, dan lain sebagainya dinilai berperan besar dalam
membangun fondasi kebangkitan Islam jilid II itu, setelah sekitar enam abad
ke-20 hingga awal abad ke-21, lonceng pembaharuan itu semakin nyaring
terdengar. Profesor Fazlul Rahman jadi salah satu intelektual penarik gerbong
pembaharuan itu.
Lahir
di bagian barat Pakistan pada 1919, Rahman dibesarkan dalam lingkungan keluarga
yang menurut tradisi Mazhab Hanafi. Pendidikan dasar dan menengahnya ia lalui
di distrik kelahirannya. Sementara pendidikan tingginya ia tempuh di Lahore
University, Pakistan. Dari institusi ini, ia menggondol gelar master bidang
bahasa Arab, pada tahun 1942. Tertarik pada tradisi keilmuwan Barat yang sangat
terbuka dan dinamis, Rahman menentukan jenjang S3-nya di Oxfort University,
Inggris ia meraih gelar doktor pada 1951. Ia yang dinilai memiliki potensi
lebih dibidang pemikiran keislaman itu, oleh pihak Durham University,
Inggris, diminta mengajar mata kuliah Islamic Studies pada universitas
tersebut. Ia juga tercatat mengajar di Institute of Islamic Studies, McGill
University, Montreal, Kanada. Di sini Rahman menjabat sebagai Associate
Professor of Philosophy.
Pada awal 80-an, Rahman kembali kenegerinya,
Pakistan, dan untuk beberapa waktu lamanya ia menjabat sebagai salah seorang
pengajar di Institute of Islamic Research yang didirikan Muhammad Ayoub
Khan (1907-1974; presiden Pakistan 1958-1969). Di lembaga ini, tugas utama dia,
selain mengajar, adalah menafsirkan Islam dalam istilah rasional dan ilmiah
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern. Berkat prestasinya pada 1962,
Rahman ditunjuk sebagai direktur lembaga tersebut. Selain itu, ia ditunjuk
sebagai anggota dewan penasehat council of Islamic Ideolohy pemerintah
Pakistan pada 1964. Di kedua lembaga inilah, tantangan berat kerap sekali ia
terima, khususnya dari kalangan ulama tradisional Pakistan.
Penyebabnya
antara lain, pemikiran dan gagasan Rahman di sekitar Alquran, sunnah, zakat,
bunga bank, kehalalan binatang yang disembelih secara mekanis, dan lain
sebagainya dinilai telah menimbulkan perdebatan dalam skala nasional. Klimaks
kontroversi terjadi ketika dua bab pertama dari bukunya berjudul Al Islam
(1966) di terjemahkan dalam bahasa Urdu. Dalam buku itu, Rahman antara lain
mengemukakan, bahwa Alquran secara keseluruhan adalah kalam Allah dan dalam
pengertian bahasa, juga seluruhnya merupakan perkataan Muhammad. Ini membuat
media massa Pakistan heboh selama setahun, sementara jurnal-jurnal
fundamentalis mengecapnya sebagai tidak percaya pada Al-Quran. Demonstrasi dan
aksi mogok total sepanajang 1968 pun meledak, memprotes rahmat, ia akhirnya
mengundurkan diri dari kedua lembaga tersebut, dan sejak 1970, rahman hijrah ke
cichago, amerika dan menjadi guru besar kajian islam pada Departement of
Near Easttern Language and Civilization Chicago university.sejak itulah ia
mengabdikan diri pada dunia ilmu dinegeri paman sam ini.
Pemikiran Rahman
Gagasan
dan pemikiran Prof. Fazlul Rahman diakui banyak berpengaruh dalam pergerakan
dan pembaharuan pemikiran islam, termasuk di indonesia. Seperti halnya
Nurkholish Madjid yang memiliki banyak presepsi disekitar soal pembaharuan,
secara mendasar rahman memandang islam tak boleh bergerak. Pemahaman tentang
islam hatus terus diperbaharui agar umat dan agama ini dapat terus bergaul
dengan perkembangan dan kemajuan zaman.
Sayyid Qutub
Agama, Deklarasi Pembebasan Manusia
Akhir abad ke-19 dan awal abad
ke-20, ketika mayoritas dunia Islam masih dalam kolonisasi negara-negara Barat,
tercatat dinamika pemikiran Islam cukup kondusif. Sikalipun di satu sisi tak
dipungkiri, di sebagian belahan dunia Islam, kondisi staqnan keagamaan
akibat dampak tak langsung dari penjajahan masih mewarnai, secara perlahan
sebagai ulama dan intelektual terus mencoba ‘membuka’ jalan kembali bagi
pertumbuhan percaturan keislaman. Salah satunya adalah Sayyid Qutb. Secara
mendalam, kiprah dan pemikiran tokoh ini begitu jauh telah berpengaruh kuat
dalam pelbagai gerakan keislaman kontemporer, termasuk terhadap Ikhwanul
Muslimin (IM), ormas Islam di Mesir, saat ia menjadi salah seorang petingginya.
Terlahir
sebagai anak kedua dari empat bersaudara pada 9 Oktober 1906 di kampung Musyah,
provinsi asyiut, mesie tengah. Sejak kecil kakak kandung dari pemikir Muhammad
Qutb ini telah dikenalkan dan dibesarkan dalam lingkungan islami. Seperti
kebanyakan anak seusianya dinegeri lembah Nil ini, oleh kedua orang tuanya
didik secara ketat, hasilnya tak sia-sia memang. Misalnya ketika belum genap
berusia 10 tahun Qutb telah hafal Al-Quran kemampuananya sesuai dengan harapan
ibunya. Harapan terbesar ibunya adalah agar Allah berkenang memebuka hatiku,
hingga aku bisa menghafal Al-Quran dan membacanya dihadapan ibu dengan baik.
Sekarang aku telah hafal, dengan begitu aku telah menunaikan sebagian harapan
ibu,tulis Qutb dalam buku harianyataswir al fanni fil quran.
Pendidikan
dasarnya ia tempuh dikampunghalamanya, musya dan tamat pada tahun 1918 ketika pada 1920 qutb memutuskan untuk merantau
ke kairo. Ia pergunakan kesempatan di ibu kota itu untuk menempuh pendidikan
menengah pada madrasah abdul aziz, dan pendidikan tinggi difakultas darul ulum.
Universitas kairo. Dari lembaa pendidikan tinggi terkenal ini ia memperolrh
gelar sarjana pada tahun 1933.bakat menulis dan orasinya menetapkan dirinya
bergabung dengan departemen pendidikan mesir, dengan menjadi guru di madrasah
dawudiyah. Namun ini tidak dijalaninya lama. Ia kemudian dipindah ke madrasah
dumyat pada tahun 1935, dan setahun kemudia pada 1936, kembali dipindah ke
helwan, pinggiran kairo.
Setelah
sekian tahun mendedikasikan dirinya sebagai guru sekolah dasar, pemerintah
mesir pada tahun 1948 memberi kepercayaan pada dirinya untuk belajar tugas
dibidang pendidikan di Amerika Serikat. Dua tahun di negeri paman sam ini, ia
membagi waktu studi antara Wilson’s Teacher’s College Washington, Dan Gereley
College, Colorado, serta Stanford University di california. Periode dua tahun
ini telah memberi dampak besar bagi perkembangan wawasan dan cakrawala pikiran
qutb. Dari sini pula ia berpandangan bahwa fenomena materialisme dibarat yang
gersang akan ruh ketuhanan tak bisa dijadikan model kehidupan timur. Karena
ketika kembali ke mesir agustus 1950, qutb semakin yakin islamlah yang sanggup
meyelamatkan manusia dari paham materialisme. Perubahan yang tak pernah ia
rencanakan sebelumnya ketika pada tahun 1952 qutb memutuskan mundur dari tugas
kepegawaian dari beralih kedunia pers dan aktivitas dakwah.
Memasuki
usia ke 45 tahun, sayyid qutb bergabung dengan gerakan ikhwanul muslimin di
ormas haraky ia dipercaya sebagai pemimpin redaksi majalah IM. Karena
aktivitas dan sikapa dakwaknya yang teguh memprtahankan prinsip itu dianggap
membahayakan pemerintahan presiden Gamal Abdel Nsser, bersama beberapa pimpinan
IM. Qutb ditangkap dan dijebloskan kedalam penjara selama dua buulan tanpa
proses pengadilan. Belum sempat leluasa menghirup dunaia bebas, pada 1954 qutb
kwmbali ditangkap dengan tuduhan terlibat pembunuhan presiden nasser kali ini,
dalam persidangan militer ia diajtuhkan hukuman 15 hukum penjara. Atas usaha
dan jaminan presiden irak kal itu, abussalam arif, sayyid qutb mendapat
dispensasi hukuman dan dikeluarkan dari penjara pada tahun 1964.
Namun
pada 9 agustus 1965, untuk ketiga kalinya sayyid qutb ditahan dengan tuduhan
merencanakan kudeta terhadap pemerintah dan usaha pembunuhan presiden. Ia lalu
dijatuhi hukuman mati. Eksekusi berupa pancung dilakukan di penjara militer
pada tanggal 29 agustus 1966. keputusan ini menimbulkan protes ratusan ribu
kaum muslim didunia ara dan beberapa negara islam lainya tak kurang raja faisal
penguasa saudi arabia, berkirim surat
kepada presiden Nasser agar eksekusi dibatalkan namun, surat pembatalan itu
tidak digubris oleh Nasser.
Pemikiran Sayyid
Qutb
Gagasan dan pemikiran sayyid Qutb terlihat jelas
dari karya-karyanya. Karyanya itu pula mencerminkan keteguhan dan ketegasan
Qutb dalam mempertahankan dan memperjuangkan prinsip. Lantaran itu pula,
sebagaian kalangan ia dikategorikan sebagai pemikir yang beraliran keras atau
radikal. Seperti garis organisasi yang ia anut sebelumnya, sepertin IM dan
kebanyakan tokohnya seperti Hasan Al-Bana , Qutb juga berpandangan bahwa tak
ada jalanlaian umat islam keluar dari keterbelakangan dan ketertinggalan
kecuali kembali dan menerapkan secara tegas prinsip-prinsip Al-Quran dalam
kehidupan sosialnya.
Gebyar
kehidupan modern yang sarat dengan paham hedonisme dan materialisme
dipandangnya sebagai ancaman moral umat manusia. Inilah yang meyebabkan Qutb
berkesimpulan dan mengkategorikan masyarakat dunia saat ini masyarakat jahili(
bodoh ) modern. Seperti ditulis Ali Syari’on sociology of islam Sayyid
Qutb memandang cermin masyarakat jahili itu jelas terlihat dari penghambaan
manusia materi dan sisi lainnya mengesampingkan tuhan. Masyarakat demikian
termasuk didalamnya kaum muslimin yang
dengan bangga menganut paham sekulerisme, sementara menjauhkan agama dalam
kehidupanya.
Soal
bagaimana karakter pemikiran Sayyid Qutb ini, buku Religious Resurgence yang
diedit oleh anton dan hegland, dngan bagus meyimpulkan proyek pemikiranQutb
dengan peryataan bahwa ‘” islam adalah deklarasi pembebasan manusia dari
peyembahan terhadap sesama mahluk dimuka bumi dan peyembahan yang ada hanya
kepada Allah semata.”deklarasi islam adalah pemikiran qutb, itu tidak sebatas
analisa filosofis dan kajian teoritis, sebagaimana dikleim sebagaian penulis,
tetapi sekaligus deklarasi yang bersifat progresif, aflikatif dan reaktif.
Meski
demikian dijajaran pemikir islam dimasanya Qutb tak bisa dikelompokkan kedalam
tokoh-tokoh reformis seperti Abduh, sekalipun pada beberapa sisi gerakan
reformisjuga tampak jelas dalam pemikiran Sayyid Qutb. Ada perbedaan mendasar
antar Abduh dan Qutb misalnya bila Abduh berupa mendekatkan islam pada gagasan
keagamaan barat yang konsisten dengan rasionalis sains dan sekulariosme
masyarakat, maka tidak dengan Qutb,bagi Qutb justru melawan kemodernan dengan
cara yang modern, sebaliknya Qutb malah bisa dan disejajarkan dengan pemikir
eropa dan dunia ketiga lain karena menolak dikotomi antara mistisisme timur dan
rasionalisme barat. Dengan kata lainQutb inginmengambil sifat autentik dari apa
yang ia yakini dari agamanya, yakni sikap pasrah ( islam ). Dalam cara pandanga
inilah, ia dengan tegas menolak para pemimpin muslim yang hampir seluruhnya
saat itu, menjadi kolaborator barat disatu sisi, dan membelenggu nilai-nilai
islam disisi lain.
Tetapi, tampaknya ia dinilai radikal
bukan hanya karena ia mencela semua pemerintahan Muslim yang ada, namun,
sebagaimana Rouseeau, dia berbicara mengenai bembebasan umat manusia dari semua
yang dapat menghalangi sealisasi potensi yang telah diciptakan Tuhan bagi
bereka. Sebagaimana ditulis Robert D. Lee dalam overcoming Tradition and
Modernity: The Search for Islamic Authenticity, Qutb, seperti Iqbal,
berpendapat bahwa umat manusia dari semua yang otonom dapat, melalui tindakan
berdasarkan keimanan dam kemauan, membentuk komunitas Islam yang autentik.
Dalam komunitas inilah, kata Qutb, pembebasan manusia dapat diupuayakan secara
maksimal.
Baginya, dengan mengambil sikap
Islam (yang murni / autentik), pasrah kepada Tuhan semata-mata, manusia
membebaskan diri dari otoritas yang mematikan. Kebebasan, di mata Qutb, berarti
bebas untuk memilih kepasrahan kepada Tuhan. Tentang hal ini, Qutb dalam Milistones
(Karachi: 1981) menulis, “Agama yang
sejati merupakan deklarasi universal kebebasan manusia dari penghambaan kepada
orang lain dan pada nafsunya sendiri yang merupakan sebentuk menghambaan. Ini
berarti agama adalah revolusi total dan serba melingkupi melawan kedaulatan
manusia dalam segala jenis dan bentuk, segala sistem dan keadaan, serta
berontak sepenuhnya melawan setiap sistem dimana otoritas bisa berada dalam
segala bentuknya. “ pada cara pandang ini dapat dipahami bila ia kemudian
berpendapat, bahwa semua nabi pada hakeketnya membawa pesan yang sama, dan
semuanya tidak diacuhkan orang. Malah sebaliknya, ia mencela keras kekuasaan
rabbi dalam agama Yahudi dan kekuasaan gereja Kristen. Bahkan, ia menyalahkan
Kristen karena mengambil perlawanan terhadap perkembangan sains Barat.
Tampaknya, tersirat jelas pemikiran
dan gerakan Qutb dengan karakteristik autentisisme Islam (Islam autentik)
sebegitu besar ingin menampilkan Islam dalam wajah dan bentuknya yang modern,
tapi memiliki sikap dan prinsip tegas. Itulah jalan Sayyid Qutb. Hingga
wafatnya, sedikitnya 20 buku telah ia tulis, antara lain: Taswir al Fanni fil Alquran; Musyahidat
Alqiyamah fil Quran; al ‘Adalah al Ijtima’iyyah fil Islam; tafsir Fii Zilalil
Quran; Jalan Pembebasan, Rintisan Islam Menuju Perdamaian Dunia; Milestones;
Islam and Universal Reace; Ma’rakah Islam wa Ra’sumaliyyah, dan lain
sebaginya.
Syeikh Abdul Qadir Jaelani
Tarekat Dalam Panduan syariat
Nama tokoh ini bagi kebanyakan
muslim tak asing lagi. Apalagi dinia sufisme dan tarekat, dia dinilai sebagai
salah seorang pengembang aliran islam, yakni tarekat qadiriyah yang kini banyak
diikuti muslim diberbagai belahan dunia, tak terkecuali indonesia. Dia adalah
syeikh abdul qadir jaelani. Beberapa kalangan kerap kali juga menyebut pendiri
tarekat qadariyah ini sebagai tokoh spiritual yang mencapai derajat wali
sehingga banyak cerita atau hikayat yan gmenempatkan dirinya dalam posisi amat
istimewa, luar biasa dan penuh kekeramatan.
Dilahirkan
di gilan atau jailan diselatan laut kaspia, persia (kini iran) pada 1 ramadhlon
470 H (1077 M), ia bernama lengkap sayyid abu muhammad abdul qadir. Kata
jaelani dibelakang nama syeikh qadir
tampaknya merujuk pada kampung kelahirannya. Ayahnya bernama abu shaleh
seorang yang taat kepada Allah dan memiliki hubungan keturunan dengan umam
hasan, putra sulung sayidina imam ali ra ( saudara sepupu nabi saw) dengan
fatimah, anak perempuan rasulullah. Sedangkan ibunya adalah putri abdullah
shaumayya, wanita yang begitu taat menjalankan agama, merupakan keturunan imam
husain, anak imam ali dengan fatimah. Dengan demikia, syeikh abdul qadir yang
dikalangan muslim indonesia di kenal dengan sebutan syeikh dul qadir ini adalah
anak keturunan hasan dan husain, yang secara tak langsung masih memiliki keturunan
nasab dengan rasulullah saw.
Sejak
kecil, syeikh dul kadir dikenal sebagai anak yang pendiam, mempunyai etika dan
sopan santun yang tinggi. Diusia dini itu, ia kerap kali termenung dan sangat
cenderung kedunia mistik (pengalaman keruhanian). Menginjak usia 18 tahun
terlihat betapa syeikh dul kadir sangat tamak terhadap ilmu da ingin selalu
bersama sama dengan orang orang shaleh. Kondisi inilah yang mendorong dirinya
di usia muda untuk berkelana kenegeri pusat ilmu kala itu, yakni baghdad (irak).
Tokoh
ini kehinlangan ayah nya pada usia muda. Ia kemudian dipelihara dan dididik
kakeknya hingga usia 17 tahun. Pada usia itu
ia kirim kebaghdad untuk menimba ilmu yang lebih tinggi. Dibaghdad
syeikh dul kadir menjadi murid kesayangan abu zakaria tabrezi, rektor jamiat
nizhamiah, salah satu perguruan tinggi islam terkemuka saat itu. Delapan tahun
menuntut ilmu diperguruan itu, syeikh dul kadir berhasil menguasai berbagai
ilmu pengetahuan yang diajarkan.
Otaknya
yang cerdas dan ingatan yang kuat membuat ia jadi salah satu lulusan terbaik
sekolah tersebut. Setelah menguasai perbendaharaan ilmu, syeikh dul kadir
tertarik melakukan pelatihan ruhani. Iapun menjadi murid syeikh abu said
mukhzumi, orang shaleh termasyhir pada masa itu. Tampaknya perpadiuan dua
perguruan, pemikiran dan ruhani tersebut membuat syeikh dul kadir mampu menjadi
salah seorang ulama yang disegani dibaghdad.
Dalam
buku menyingkap Rahasia Kegaiban Hati disebutkan, sebagian kalangan
muslim saat itu menjuluki dirinya dengan sebutan ghautsul A’zham (wali
Allah yang paling agung). Menurut
pemahaman para sufi, ‘Ghauts’ berada dibawah peringkat para nabi dalam derajat
keruhanian dan dalam menyaipaikan rahmat Allah kepada manusia.
Padahal
tokoh ini sebenarnya lebih dari itu. Ia merupakan tokoh yang mampu memadukan
syariat (ajaran agama) dan tarekat (spiritualisme) dalam kehidupan sehari hari.
Menengok kehidupannya didiabad 11 masehi yang penuh dengan pertentangan antara
spiritualisme ekstrim mansur hallaj dan
rasionalisme Muktazilah, maka keberhasilannya memeadukan keduanya dalam praktik
kehidupan merupakan prestasi puncak yan gberhasil diraih seorang ulama. Kalaitu
dunia islam penuh dengan kekacaauan dan pergolakan. Umat dan para pemimpinya
jatuh dalam dekadensi politik dan moralitas. Zaman emas khlalifah yang lemah,
tenggelam dalam kehidupan mewah dan suka berfoya foya.
Kefasihan
syeikh duk kadir dalam bertutur dan kekayaan batin yang dimiliki membuat
setiapa ceramah yang dilakukannya mampu menarik masa demikian besar. Tak kurang
dari 70-80 ribu masa hadir setiap kali syeikh dul kadir mengadakan pengajian, tak hanya khalayak
ramai hadir dalam setiap pengajiannya, namun juga pembesar bahkan khalifah
abasiyah sendiri datang hanya untuk mendengarkan setiap ulasan ajaran islam
yang dibawakan nya.
Hampir
selama 40 tahun lamanya syeikh dul kadir membimbing masyarakat ramai lewat
pengajian dan madrasah yan gdidirikannya. Pada usia 91 tahun ia pun berpulang
kerahmatullah dengan meninggalkan warisan tak ternilai. Dan putra putrinya yang
berjumlah banyak (20 putra dan 29 putri, menurut ensklopedi indonesia, red)
meneruskan ajaran dan pelatihan ruhaninya yang pernah diajarkan syeikh duk
kadir.
Putra
putrinya itulah bersama para muridnya yang bersama akhirnya membentuk tarekat
tarekat dengan sebutan qairiyah, menisbatkan pada nama guru dan ayah mereka.
Awalnya tarekat dengan ini berkembang pertama kali diirak, syiria mesir dan
yaman. Pada tahap berikutnya tarekat ini menyebar ke berbagai penjuru dunia
islam, termasuk indonesia. Selain tertua sampai sekarang tarekat ini dianggap
paling banyak mendapat pengikut dibanding tarekat tarekat lainnya. Perjalanan
panjang syeikh dul kadir baru berakhir ketiika atas kehendak yang maha kuasa,
pendiri tarekat shufiyyah al
qadariyah ini dipanggil menghadap sang ilahi rabbi pada 11 rabiul awal 561 H
(1166 M). oleh para pengikutnya tanggal ini selalu dekenang dan mempunyai arti
tersendiri. Bahkan di india dan pakistan, hingga kini tanggal tersebut dinamai
dengan “Jiarwin Sharif”.
Lebih Dekat Dengan Doktrin Syeikh Abdul Qadir
Warisan paling berharga syeikh abdul qadir jaelani
adalah ilmu yang ia ajarkan kepada para muridnya. Khususnya dalam dunia
sufisme, tokoh ini telah mewariskan ajaran tarekat yang dikenal dengan nama
tarekat qadiriyah. Berbagai ajaran syeikh duk kadir itu selain tarekat,
terangkum jelas dalam karya karyanya antara lain: futuh al ghaib, alfath ar
rabbani, ( kumpulan 68 ajaran yan g disusun pada 545-546 H), dan al qasidat al
gaiiyayat. Karya yang disebut terakhir ini menceritakan peranan dan tingkatan
aulia (para wali ) Allah yan gdalam istilah sufisme disebut “qashidatul
Ghautsiyyah”.
Secara
garis besar, ajaran syek abdul qadir mengingatkan para pengikutnya untuk
berpegang teguh kepada ajaran al quran dan sunnah. Itu sebabnya, tarekat
shufiyyah yang oleh sebagian kaum muslim diharamkan, syeikh duk kadir dalam
ajaran trekat tersebut justru memadukan unsur sufisme dengan alquran dan suuah.
Tarekat qadiriyyah dengan demikian sampai kini terkenal dengan keteguhannya
didalam memegang syariat islam. Dalam perkembanganya tarekat ini telah banyak
memberi andil besar tergadap perkembangan islam dan ilmu kebatinan.
Seperti
halnya tarekat tarekat lain didalam agaama islam tarekat qadiriyah dimasa kini
tampak lebih cenderung kepada qashidat al ghautsiyyah ketimbang kepada aspek
lainnya. Pada kebanyakan tarekat selain qadiriyah lebih banyak diajarkan atau
hanya mengandung nasihat memperbaiki diri dan menyampaikan perutusan dari alam
ghaib semata. Unsur mistik disini lebih kental, tidak seperti dalam tarekat yan
gdiajarkan syeikh dul kadir yang memadukan dua aspek sufisme dan syariat islam.
Contoh
betrapa agungnya ajaran syeikh dul qadir dalam kitabnya al fath ar rabbani
adalah nasihatnya kepada kaum mukmin untuk selalu konsisten dengan ajarannya.
Syeikh dul kadir menyatakan ada tiga perkara yang wajib deperhatika setiap
mukmin dalam setiap konsiei yakni melaksanakan segala perontah A;;aj menjauhkan
diri dari segala yang diharamkan dan ridha dengan hukum hukum atau ketentuan
Allah. Ketiga ajaran ini kata syeikhdul kadir lagi jangan sampai tidak ada pada
seorang mukmin haris memikirkan perkara ini, bertanya pada dirinya tentang
perkara ini dan anggota tubuhnya melakukan perkara ini.” Di indonesia sendiri
pengikut tarekat qadiriyah mencapai ribuan orang, tersebar diberbagai daera
Ziryab
Musisi yang Mendunia
Menurut sejarawan muslim Ibnu Hayyan, gelar Ziryad alias siburung hitam
disematkan kepada Abul-Hasan Al Ibn Nafi, karena pria kelahiran Baghdad 789 M
ini, memiliki kulit legam. Namun suaranya jernih dan mempunyai perilaku yang
mengesankan. Dan dalam blantikan seni, Ziryad mencatatkan sebagai salah satu
pelopor dalam dunia seni musik dan suara.
Sejumlah sejarawan Arab menngatakan bahwa Ziryab adalah seorang budak yang
kemudian dibebaskan, kemudian ia menjadi pelayan keluarga Al-Mahdi, khalifah Baghdad
pada masa dinasti Abbasiiah, tak lama kemudian ia menjadi musisi istana pada
masa khalifah Harun Ar-Rasyid pengganti khalifah Al-Mahdi, setelah dia mangkat,
Harun memang terkenal sebagai khalifah yang gandrung akan musik. Tak heran jika
ia banyak memboyong banyak musisi ke istanna-nya di Baghdad.
Kala itu musisi yang menjadi kesayangan
Harun adalah Ishaq Al-Mawsili. Untuk mencetak kader musisi istana, Ishaq
pun mendapat izin untuk membuka sekolah musik di istana. Salah satu murid nya
adalah Ziryab yang sudah bekerja di istana. Beberap tahun sebelumnya si burung
hitam, ternyata murid yang cerdasa dan memiliki pendengaran yang tajam.
Diluar pelajaran, ia kerap kali mencuri dengar dan mempelajari lagu yang
didengarkan gurunya. Padahal lagu-lagu Ishaq terkenal kompleks dan tak mudah
dipahami. Oleh seorang pakar musik sekalipun.
Namun Ziryab mampu menyerap dan memperkaya wawasanya tentang musik.
Ishaq sendiri tidak mengetahui sejauh mana muridnya ini menguasai ilmu
musik yang diajarkanya. Hingga suatu saat Harun Ar rasyid meminta Ziryab
memaingkan musik dihadapnya. Ziryab memainkanmusikl dengan bagus dengan melodi
yang jelas dan syarta dengan emosi. Ia telah memainkan lat musik buatan-nya
sendiri.
Sang khalifah terpesona oleh kemampuan siburung hitam. Dan meminta Ishaq
bersedia membantu Ziryab mengembangkan talentanya itu. Namun tampaknya sang
guru terbakar dengki, ia merasa posisinya sebagai musisi istana terancam. Maka
ia pun mengancam akan membunuh Ziryab, memintanya untuk meninggalkan Baghdad
setelah memberinya bekal uang.
Dengan terpaksa Ziryab meninggalakn istana dan kota kelahiranya, Baghdad.
Sang khalifah hanya tau dari Ishaq bahwa Ziryab mengalami gangguan mental
hingga ia meninggalkan Baghdad. Akhirnya, Ziryab dan keluarganya meninggalkan
Baghdad menuju Mesir.
Dari negeri Sphinx ini, ia melanjutkan perjalananya ke Afrika Utara dan
akhirnya terdampar di Tunisia. Pada saat itu Tunisia berada dibawah kekuasaan
Aghlabid, dengan kalifah Ziyadat Allah 1. sebenarnya ia disambut dengan baik
disana, namun ia lebih tertarik melanjutkan perjalanan menuju Kordova,
spanyol.
Dibawah kendali Bani Ummayah, Kordova cepat berkembang menjadi pusat
perkembangan budaya sejajar dengan Baghdad. Ia menilai bahwa tkota tersebut
merupakan tempat yang cocok bagi perkembangan bakatnya. Sebelum berangkat
Ziryab menuliskan surat untuk Khalifah Al-Hakam, menceritakan kemampuan
bermusiknya.
Tak lama berselang Al Hakam membalas surat tersebut. Mengundang Ziryab
untuk bertandang ke istana. Ia pun dijanjikan fasilitas dan gaji yang besar.
Kegembiraanya membuncak didadanya. Maka ia beserta keluarganya segera berkemas
dan menyeberang selat Gibraltar. Pada 822 ia mendarat di spanyol.
Namun ia sangat terpukul mendengar Al-Hakam ternyata sudah meninggal dunia.
Seketika ia merasa kecewa dan ingin kembali ke Afrika Utara. Namun kemudian ia
bertemu dengan seorang musisi penganut yahudi yang mengabdi di istana di Kordova, Abu al-Nashr Mansur. Ia
merekomendasikan Ziryab kepada khalifah baru
Abd al-Rahman 11, yang kemudian mengundangnya ke istana.
Keduanya ternyata sebaya berumur 33 tahun, dan mereka cocok dalam berbagai
ide. Ziryab diterima di istana, dan mendapat gaji besar serta berbagai
fasilitas. Ia pun dianugrahi lahan pertanian produktif. Ziryab semakin akrab
dengan Abd al-Rahman dan selalu terlibat dengan pembicaraan mengenai berbagai
hal seperti sejarah maupun sains.
Tak lama kemudian ia mengembang tugas sebagai menteri kebudayaan. Salah
proyek utamanya adalah mendirikan sekolah musik, yang terbuka bagi mereka yang
memiliki talenta. Baik dari kalangan berpunya maupun kalangan fakir. Sekolah
ini dalam beberapa waktu telah maju pesat, dibarengi berbagai penemuan baik
dalam gaya maupun instrumen musik.
Selain engajarkan musik dengan cepat, ia mengenalakan berbagai inovasinya
dalam bidang musik. Hingga Ia mendapat
gelar dalam istilah Ensiklopedi Islam sebagai pencetus tradisi musik bagi muslim Spanyol. Ia melakukan revolusi
dalam bermusik. Ia adalah orang pertama kali mengenalkan lute ( sejenis sitar )
secara umum kepada orang-orang Spanyol dan Eropa.
Ia mengajarkan harmoni dan komposisi, kemudian mengembangkanya secara
mendalam pada abd-abad berikutnya. Dalam teori musik ia menetapkan parameter
metrikal dan ritmikal bebas serta menciptakan cara-cara baru untuk berepresi
yang disebut Maluf. Dan inilah salah satu langkah brilianya didalam
bermusik.
Maluf adalah semua bentuk
lagu klasik, yanng didasarkan pada puisi arab klasik yang lebih dikenal dengan
kasidah atau ode. Termasuk didalamnya muwashah, bentuk post-clasicc yang
secra kaku terkait dengan kasidah. Namun bentuk terpenting adalah struktur inti
maluf yang disebut nubo.
Sebuah nubo adalah dua gerakan musikal yang saling berpadu dalam
satu maqam tunggal. Memungkinkan untuk melahirkan melodi serta improvisasi
dalam sebuah skala. Setiap nubo berlangsung satu jam yang dimainkan
dengan instrumen dan lusian vokal dalam sebuah sekuen tradisional.
Ziryab juga ayah yang mengawali perkembangan nak-anaknya. Delapan anak
laki-laki dan dua anak perempuanya menmgikuti jejak ayahnya bergerak dibidang
musik, walu semuanya tak menjadi terkenal seperti ayahnya.
Ubaidillah adalah anak laki-alaki Ziryab yang menjadi penyanyi terkenal,
meski kakaknya Qasim memiliki
suara lebih merdu. Menurut Ibn Hayyan, anak pertama Ziryab Abd al-Rahman,
mengasingkan diri, ia merasa terpukul dengan kematian ayahnya. Lima tahun
setelah Abd al-Rahman 11 meninggal.
Al Mawardi
Bapak pemikir politik islam
Khazanah intelektual islam di era kekhalifahan Abasisyah pernah mengukir sejarah
emas dengan kemajuan ilmu penngetahuan dan pemikiran keagamaan. Salah satu
tokoh terkemuka sekaligus pemikir dan peletak dasar keilmuan politik islam,
peyangga kemajuan Abassiyah itu adalah Al-Mawardi. Tokoh yang pernah menjadi qhadi
( hakim) dan duta keliling khalifah ini, menjadi penyelamat berbagai
kekacauan politik di negaranya. Basrah ( kini Irak ) al-khatib of Baghdad, tulis
seorang orientalis.
Ulama penganut madzhab Syafi'i ini nama lengkapnya Abu al Hasan Ali bin
Habib al Mawardi, lahir dipusat kota peradaban islam klasik Basrah ( Baghdad)
366 H/975 M, Al Mawardi menerima pendidikan pertamanya dikota kelahiranya. Ia
belajar ilmu hukum dari Abul Qasim Abudul Wahid as Saimari, seorang ahli hukum
terkenal mazdhab Syafi'i, kemudian pindah ke Baghdad melanjutkan pelajaran tata
hukum, tata bahasa, dan kesastraan dari Abdullah al Bafi dan Syaikh Abdul Hamid
al Isfiraini, dalam waktu singkat ia telah menguasai dengan baik ilmu-ilmu
agama seperti hadits dan fiqh juga politik, filsafat, etika dan sastra.
Sebagai seorang penasihat politik, Al Mawardi menempati kedudukan yang
penting diantara sarjana-sarjana muslim. Dia diakui secara universal sebagai
salah seorang ahli hukum terbesar pada zamanya. Al Mawardi mengemukakan fiqih
mazdhab Syafi'i dalam karya besarnya Al Hawi, yang dipakai sebagai buku
rujukan tentang hukum mazdhab Syafi'i oleh ahli-ahli hukum dikemudian hari,
termasuk Al Isnavi yang sangat memuji buku ini. Buku ini terdiri 8.000 halaman
diringkas oleh Al Mawardi dalam 40
halaman berjudul Al Iqra.
Pemikiranya.
Memelaah pemikiran Al Mawardi, bisa dikatakan cukup dengan membaca karyanya Al Mawardi ahkam Al Mawardi
Sulthoniyah ( hukum-hukum kekuasaan ) yang menjadi master piece-nya, meskipun
ia menulis beberapa buku lainya, dalam buku Al Ahkam Al Mawardi sulthoniyah inilah pokok pikiran dan gagasanya menyatu.
0 comments: