Remaja dan Budaya Asing


Masa remaja adalah masa pencarian jatidiri, masa yang selalu menjadi sorotan khalayak. Perhatian yang selalu diarahkan kepada remaja, terjadi karena sifatnya yang tidak stabil. Mereka sering berubah pendirian; ingin mencoba hal-hal baru yang belum pernah mereka kerjakan sebelumnya. Hal lain yang sangat mengkhawatirkan ialah masuknya pengaruh budaya asing. Karena sifat dasar remaja adalah suka meniru.
Sekarang budaya-budaya asing bebas masuk ke wilayah Nusantara. Para remaja Indonesia harus mampu membentengi diri dengan menggunakan filter (saringan) secara tepat. Manakah budaya yang dapat diterima (positif) dan mana yang harus ditinggalkan (negatif).
Memang, tidak semua budaya asing bersifat jelek. Ada juga yang perlu dicontoh. Budaya masyarakat Jepang dengan dorongan belajar yang begitu menggebu dan semangat kerja yang tinggi, adalah budaya yang patut ditiru. Begitu juga budaya negara maju yang lain, dimana tingkat berpikirnya mampu menghasilkan berbagai penemuan canggih untuk kemajuan negara.
Ada juga budaya asing yang bersifat negatif, seperti gaya berpakaian, penampilan, mode, hingga budaya hura-hura, yang umumnya masuk ke Indonesia melalui televisi, film, hits lagu, dan lain-lain.
            Jika remaja tidak mampu menyaring budaya asing (terutama budaya Barat), mereka akan terjerumus dalam lembah kehinaan. Sekarang banyak remaja yang terjerumus pada budaya free sex, pemakaian pil-pil setan, dan perbuatan keji lainnya. Setiap hari kita saksikan di berbagai media, bagaiamana para selebriti, artis, penyanyi, tertangkap basah sedang selingkuh atau menegak narkoba. Ini yang kelihatan oleh mata, yang tidak terlihat tentu lebih banyak.
Cara satu-satunya untuk membendung budaya-budaya hina itu ialah meningkatkan kualitas iman. Hal itu dapat ditempuh dengan cara selalu mendekatkan diri kepada Allah dan yakin semua perbuatan kita dilihat oleh-Nya, serta akan mendapatkan balasan walaupun perbuatan kita hanya sebesar biji sawi. Para remaja juga harus ingat bahwa kehancuran dan kebinasaan suatu bangsa banyak diakibatkan oleh free sex serta kebejatan akhlaq. Ingatlah bahwa pemuda sekarang adalah pemimpin masa depan

0 comments: