Ihlas Kunci Setiap Perbuatan
الاعمال صور قائمة وأرواحها وجود
السر الإخلاص فيها[*]
“Amalan zahir adalah kerangka sedangkan rohnya adalah ikhlas yang
terdapat dengan tersembunyi dalam amalan itu.”
Amal lahiriah
digambarkan sebagai batang tubuh dan ikhlas pula digambarkan sebagai nyawa yang
menghidupkan batang tubuh itu. Sekiranya kita kurang mendapat kesan yang baik
daripada latihan kerohanian hendaklah kita merenung dengan mendalam tubuh amal
apakah ia bernyawa atau tidak.
Kalam Hikmat
ini membina jambatan yang menghubungkan hal dengan ikhlas. Hamba yang ikhlas
berada dalam pemeliharaan Allah SWT. Apabila dia dirangsang untuk melakukan
kejahatan dan kekotoran, Nur Rahsia Allah SWT akan memancar di dalam hatinya
sehingga dia menyaksikan dengan jelas akan tanda-tanda Allah SWT dan sekaligus
meleburkan rangsangan jahat tadi. Inilah tingkat ikhlas yang tertinggi yang
dimiliki oleh orang arif dan hampir dengan Allah SWT. Mata hatinya sentiasa
memandang kepada Allah SWT, tidak pada dirinya dan perbuatannya. Orang yang
berada di dalam tingkat ikhlas yang tertinggi ini sentiasa dalam keridhaan
Allah SWT baik semasa beramal ataupun tidak.
Sekali pun
sukar mencapai peringkat ikhlas yang tertinggi namun, haruslah diusahakan agar
diperolehi keadaan hati yang ikhlas dalam segala perbuatan baik yang lahir maupun
yang batin. Orang yang telah tumbuh di dalam hatinya rasa kasih Allah SWT akan
berusaha membentuk hati yang ikhlas. Mata hatinya melihat bahwa Allah SWT Tuhan
Yang Maha Agung dan dirinya hanyalah hamba yang hina. Hamba yang berkewajiban
tunduk, patuh dan taat kepada Tuhannya. Orang yang berada pada tinkatan ini maka
ketika beramal hanya karana Allah SWT. Karena Allah SWT yang memerintahkan
supaya beramal, berhak ditaati, perintah-Nya wajib dilaksana, semuanya karena
Allah SWT tidak karena sesuatu yang lain. Golongan ini sudah dapat melawan hawa
nafsu yang rendah dan pesona dunia tetapi dia masih melihat dirinya di samping
Allah SWT. Dia masih melihat dirinya yang melakukan amal. Dia gembira karena
menjadi hamba Allah SWT yang beramal kerana Allah SWT. Sifat kemanusiaan biasa
masih mempengaruhi hatinya.
Setelah
kerohaniannya meningkat hatinya dikuasai sepenuhnya oleh Allah SWT, menjadi
orang arif yang tidak lagi melihat kepada dirinya dan amalnya tetapi melihat
Allah SWT, Sifat-sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Apa saja yang ada padanya adalah
anugerah Allah SWT bukan amal yang muncul dari kekuatan dirinya.
Tingkat
ikhlas yang paling rendah ialah apabila amal perbuatan bersih daripada riak
yang jelas dan samar tetapi masih terikat dengan keinginan kepada pahala yang
dijanjikan Allah SWT. Ikhlas seperti ini dimiliki oleh orang yang masih kuat
bersandar kepada amal, yaitu hamba yang mentaati Tuhannya karena
mengharapkan pahala dari-Nya.
Di bawah tingkatan ini tidak dinamakan ikhlas lagi. Tanpa
ikhlas seseorang beramal karena sesuatu muslihat keduniaan, ingin dipuji, ingin
menutup kejahatannya agar orang percaya kepadanya dan bermacam-macam lagi
muslihat yang rendah. Orang dari golongan ini walaupun banyak melakukan amalan namun
amalan mereka adalah umpama tubuh yang tidak bernyawa, tidak dapat menolong
pelakunya. Setiap orang yang beriman kepada Allah SWT haruslah mengusahakan
ikhlas pada setiap amalannya baik yang bersifat ibadah maupun yang bersifat
kebiasaan karena tanpa ikhlas syiriklah yang menyertai amalan tersebut.
Demikianlah, ikhlas merupakan kunci amalan hati. Semua amal shalih
tidak akan sia aia tanpa dilandasi keihlasan. Karena diterima atau tidaknya
suatu amal akan tergantung pada keihlasan hamba yang hanya diketahui oleh Allah
SWT semata. Ingat, Allah tidak akan memberi air susu kecuali susu itu bersih dan jernih. Akankah
kita memberiNya amal yang tercampur..
0 comments: