Sulitnya Mencari Pemimpin Yang Ideal 2014
“Pemimpin”,
kata nan sederhana, remeh dan sepele, akan tetapi pemimpin pula yang akan
menentukan baik buruknya sesuatu. Kondisi bangsa dan Negara amat bergantung
kepada ‘siapa’ dan ‘bagaimana’ seseorang yang hendak memegang tampuk
kepemimpinan, sebab dari suasana ‘nurani’ pemimpin itulah establishme sebuah
Negara ditentukan. Mencari seorang pemimpin yang ideal memang tidaklah mudah
hal ini dikarenakan sedikit sekali yang dapat memenuhi kriteria sebagai seorang
pemimpin yang baik, bijaksana, dan dapat memenuhi janji atau kewajiban sebagai
seorang pemimpin.
Hal
inilah yang membuat banyak orang resah dan bingung dalam menghadapi pilpres
2009 mendatang. Seorang warga Negara yang baik mesti mengambil sikap dalam
menentukan sebuah pilihan. Mana di antara sekian pilihan yang seharusnya
dipilih dan patut untuk dijadikan sebagai kepala Negara. Menentukan pilihan
pada seorang pemimpin memanglah tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan.
Maka tak heran jika berbagai argument pun disusun untuk mendapatkan kriteria
yang baik. Dalam menentukan pimpinan, menurut KH. Masduqi Mahfudz, itu tak
ubahnya seperti memilih imam dalam shalat. Artinya memiliki syarat dan
prasyarat yang harus dipenuhi. Dia harus memiliki kelebihan dibanding dengan
orang awam pada umumnya.
Adapun
pemimpin yang amanah, akuntable, komunikatif dan cerdas sangat diperlukan bagi
bangsa ini. apalagi melihat perkembangan permasalahan-permasalahan Negara yang
sangat komplek sekali. Oleh karena itu, peran seorang pemimpin sangat
diperlukan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Rosulullah SAW
bersabda; apabila tiga orang keluar untuk melakukan perjalanan hendaklah mereka
mengangkat salah seorang di antara mereka sebagai pemimpin.” (HR. Abu Dawud)
Hadits
tersebut mengisyaratkan betapa pentingnya seorang pemimpin dalam suatu kelompok
sekecil apapun. Apalagi kelompok itu adalah masyarakat bangsa yang akan
melakukan perjalanan lima
tahun kedepan. Suatu kelompok besar yang memuat berbagai persoalan, syarat
dengan kepentingan orang banyak.
Dua
ribu tahun silam di daratan china, seorang ahli strategi bernama Sun Zi
merumuskan tentang moralitas kepemimpinan. Terdapat lima sifat yang dimiliki seorang pemimpin yaitu
kebijaksanaan, sifat dasar percaya, keberanian, kebajikan dan disiplin.
Hal
pertama, apa yang dimaksud dengan kebijakan? Kebijakan adalah suatu kemampuan
untuk menganalisis, menilai dan menentukan. Pemimpin disebut bijaksana bila ia
berwawasan luas dengan pengetahuannya, sehingga mampu melakukan evauasi yang
akurat dan mengambil keputusan yang tepat. Yang kedua, kredibilitas atau dapat
dipercaya merupakan suatu sifat yang sangat diperlukan bagi seorang pemimpin.
Dalam istilah agama disebut amanah. Seorang pemimpin jangan hanya mengumbar
janji-janji saja tetapi juga harus menepatinya. Karena janji adalah hutang yang
harus dibayar. Pembuktian terhadap realisasi janji-janji itulah yang menjadi
indicator kredibilitas pemimpin terpilih nanti.
Danah Zohar penulis buku SQ (Spiritual
Question) menjelaskan bahwa memberikan sesuatu kepada orang lain yang memang
haknya adalah adil dan memberikan sesuatu lebih dari haknya adalah kebaikan
atau kebajikan. Sun Zi menjadikan kebajikan ini sebagai kriteria ketiga yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Kualitas
kepemimpinan yang keempat adalah keberanian. Suatu sifat yang berani mengambil
resiko. Suatu bangsa akan maju bila mempunyai pemimpin yang tidak pernah
menghindari resiko. Pemimpin yang berani adalah pemimpin yang siap berada di
depan. Secara personal terlibat dalam suatu perjuangan dan menjadi standar bagi
para pengikutnya.
Yang
kelima adalah seorang pemimpin haruslah disiplin. Mentaati dan melaksanakan
aturan secara konsisten dan konsekuen. Bersikap ketat dalam melakukan disiplin
diri dan mempertahankan disiplin kelompok. Kedisiplinan tidak berarti mematikan
kepribadian. Ketaatan di sini bukan kepatuhan yang negative. Karena tidak ada
ketaatan kepada sesama makhluk dalam hal kemaksiatan.
Pemimpin
yang arif dan demokratis adalah pemimpin yang berpihak kepada rakyat. Ia selalu
berusaha memberikan yang terbaik untuk rakyat. Sifat ini banyak dicontohkan
oleh Rosulullah SAW. Beliau lebih mengutamakan kepentingan orang lain dari pada
kepentingan diri sendiri. Pemimpin yang baik tidak pernah melemparkan kesalahan
kepada orang lain. Dengan kata lain ia adalah pemimpin yang bertanggung jawab.
Menurut
Ir. H. Imam sugiri pemimpin haruslah jujur. Karena kejujuran akan melahirkan
pola kepemimpinan yang bersih dari penyelewengan dan kebohongan publik.
Pemimpin yang amanah, akan dapat menjamin bagi terlaksananya agenda reformasi.
Demikian pula dengan keberanian dan kecerdasan, akan sangat menentukan bagi
terlaksananya sebuah perubahan menuju solusi berbagai persoalan ekonomi,
politik dan sosial bangsa ini.
Untuk
mendapatkan pemimpin yang ideal seperti gambaran di atas, sekali lagi bukanlah
hal yang mudah. Selain sangat majemuk dan beragamnya tingkat pemahaman mengenal
tipe pemimpin ideal itu sendiri, pemimpin yang mendekati sempurna seperti itu
memang menjadi barang langka di negeri ini. itulah sebabnya, menurut tokoh-tokoh
masyarakat atau agama kita mesti berhati-hati dalam menentukan pilihan figure
yang akan memimpin Negara ini.
Barangkali
karena sulitnya meletakkan pilihan itu, sebagian kalangan ada yang memutuskan
untuk tidak menentukan salah satu pilihan. Semuanya diserahkan kepada hati
nurani masyarakat masing-masing. Salah satu alasannya, mereka tidak ingin ikut
melahirkan pemimpin yang tidak benar. Bahkan sudah jauh-jauh hari mereka sudah
menentukan pilihannya sebagai golput. Golput tidak ada dalam wacana demokrasi
saat ini. Maka hendaknya kita memilih secara teliti dan cerdas, yaitu dengan
memilih yang paling sedikit resikonya bagi proses demokrasi bangsa ini.
Untuk
kedepannya nanti, keberadaan bangsa inidonesia harus lebih baik dibandingkan
dengan tahun-tahun kemarin. Dukunglah siapapun yang bakal memimpin negeri ini,
serta ingatkan dengan segera jika ia melenceng dari tata aturan yang telah ada
melalui ketentuan-ketentuan dan wadah-wadah yang sudah ada. Sebab manusia
selalu saja memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Oleh
karena itu, kita sama-sama berharap agar negeri ini kelak dapat dipimpin oleh
pemimpin yang amanah, memiliki moralitas yang luhur, dapat mengemban tugas dengan
baik dan bertanggung jawab, sehingga dapat mengatasi persoalan bangsa yang
demikian beratnya.
0 comments: